Beberapa usaha yang tutup menurut saya disebabkan oleh dua faktor :
Pertama, perubahan perilaku konsumen modern dengan lebih memilih belanja melalui e-commerce atau perniagaan elektronik (Sekarang apa-apa belinya online, barang kecil aja belinya online) .
Kedua, penurunan daya beli masyarakat imbas keadaan ekonomi global menururn, hal ini mengakibatkan kemampuan belanja masyarakat menjadi berkurang.
- Memang dengan semakin banyaknya e-commerce dan semakin mudahnya jual-beli online, ada pergeseran kebiasaan dalam masyarakat. Dulu orang-orang berbelanja ke toko-toko yang ada di sekitar mereka, sekarang mulai beralih berbelanja lewat online shop. Alasannya jelas karena harga-harga di toko online shop lebih kompetitif dan pilihannya variatif. Toko-toko yang ada di sekitar kita melihat ini pun mulai beralih fokus, yang tadinya fokus ke penjualan real tapi saat ini beralih ke penjualan online. Akhirnya baik pemilik toko dan konsumen, dua-duanya beralih ke sistem online. Dengan sistem online, toko real sudah tidak menjadi prioritas. Sehingga ada yang jalan ala kadarnya, ada juga yang tutup permanen.
- Daya beli menurun karena adanya goncangan ekonomi. Mulai dari tahun-tahun Covid kemaren, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Para pebisnis pun banyak yang tutup usahanya. Akhirnya banyak orang yang mulai membatasi pengeluarannya karena income yang didapat mengalami penurunan drastis. Apalagi saat ini hampir semua barang-barang mengalami kenaikan cukup signifikan. Sehingga orang-orang membuat skala prioritas untuk rutinitas belanja mereka.
Kesimpulannya tempat usaha itu bukan benar-benar tutup , tapi mereka hanya mengikuti zaman dan merubah strategi untuk banyak menggunakan usaha online.
Ada yang memang tutup permanen (bisnisnya tutup total) tapi ada juga yang beralih ke online shop. Dengan adanya perubahan style belanja dan daya beli menurun, mau tidak mau pemilik toko harus mengambil keputusan untuk mencari jalan keluar. Yang memilih tutup total, mungkin karena sudah tidak melihat peluang bisnisnya bisa survive. Sedangkan yang beralih ke online, mungkin merasa sistem online jauh lebih efektif dan efisien untuk saat ini.