bitcoin itu sebenarnya adalah mata uang karena siapa saja yang memiliki nya bisa menukar kan itu dengan uang fiat (seperti yang di lakukan oleh banyak trader),
YA itu benar, artinya bukan mata uang utama di negara kita, jika menganggap suatu aset lebih tepat nya transaksi ini di sebut barter. Barter yang saya sukai menggunakan bitcoin dengan 1-an decimal terkecil, mungkin yang familiar di telingan saya sats/ satosi lebih mudah di ucapakan, bandingkan dengan menyebutkan :
- 0,1 finney
- 0,01 uBTC
- 0,00001 mBTC
- 0,000001 cBTC
- 0,00000001 BTC
- 1000 msat
Walaupun value nya $0,0004 sekitar Rp6,00.- (mengikuti harga terbaru) tapi lebih enak menyebut sats bagi saya. Jika serius mengembangkan jadi mata Uang, ambil contoh negara kita, negara akan memberikan alokasi bagi pengembang local karena ini jadi ranah transaksi kecil terlebih dulu, artinya membiasakan menggunakan dan menyebut untuk transaksi, akan lebih mudah jika conversi idr=> sat di buat dengan mirip aplikasi fintech atau e wallet, dari P2P di peruntukan bagi user awam dan semua kalangan.
Yang jadi PR:
1. Orang yang biasa berinvestasi bitcoin ingin menggunakan sebagai mata uang, untuk belanja kebutuhan sehari hari, jika bisa bayar parkir pakai bitcoin (mungkin).memangkas fee ke fiat.
2.Orang pada umum nya, ingin uang yang di pegang mendapat nilai tukar yang baik, jika suatu kondisi bitcoin dump dan pas transaksi sedang di lakukan, apa tidak lebih parah dari inflasi yang masih berjalan flat? mungkin hitungan hari bukan menit seperti fluktuatif nya bitcoin?
Bagi saya dua alat tukar ini memiliki kapasitas yang baik pada situasi dan porsinya masing masing. jangan sampai jika sudah di legalkan di suatu negara, pembelian kebutuhan pokok mahal di tambah kesengsaraan alat tukar yang di pakai jatuh mendadak nilai nya.