Jika kita melihat dari sudut pandang nilai-nilai kemanusian, masyarakat aceh sudah berbaik hati dan ikut bersimpati atas apa yang mereka alami, dan ketika masyarakat aceh memutuskan untuk membantu dan menampung mereka, masyarakat aceh tidak pernah meminta balasan dari imigran rohingnya atas kebaikan yang telah diberikan kepada mereka (etnis rohingnya). hanya saja satu hal yang masyarakat aceh inginkan kepada etnhis rohinya, masyarakat aceh hanya menginikan bahwa mereka itu mampu menghargai aturan dan norma yang ada di daerah aceh. Hanya itu saja, nemun sayangnya etnis rohinya ini tidak mampu untuk melakukan itu. Dan hal tersebut lah yang membuat warga aceh kecewa dan tidak ingin jika harus kembali menerima mereka dalam jumlah yang banyak.
Dan saya setuju atas penolakan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat dan mahasiswa Aceh, karena kitapun mempunyai harga diri yang mesti dipertahankan, dan jangan sampai orang lain merusak adat istiadat budaya yang telah dipertahankan sejak lama oleh masyarakat aceh, juga nenek moyangnya.
Dan yang saya khawatirkan pada saat ini, seperti kabar burung yang berselebaran bahwa "jangan sampai dengan kedatangannya etnis rohingnya ke Indonesia, ini menjadikan negara kita menjadi Palestina Part 2" Karena kita tidak pernah tahu pasti, siapa sosok yang bermain dibalik kedatangan etnis rohingnya ke Indonesia.