Mengapa bahasa daerah bisa punah?
Ada yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, tetapi ada pula bahasa-bahasa yang terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.
alasan tersebut yakni gagalnya transmisi bahasa daerah dari orang tua kepada anak, adanya sikap negatif terhadap bahasa daerah, anggapan bahasa daerah tak bernilai ekonomi, kurangnya perhatian pemerintah daerah.
Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?
Dulu ada kurikulum bahasa daerah untuk sekolah dasar tetapi saat ini saya kurang tau apakah masih ada apa gak, jika Kemendikbud dan pemerintah daerah tidak berusaha memasukkan bahasa daerah kedalam kurikulum di sekolah dasar maka semakin hari bahasa daerah akan semakin punah, apalagi ada banyak orang sekarang sudah mengajarkan bahasa Indonesia dan Inggris kepada anak kecil sehingga bahasa daerah mulai dilupakan begitu saja seolah-olah tidak penting. Solusi kepada masing-masing individu dan sebisa mungkin mengajari anaknya dirumah untuk mengenal dan berbicara dengan bahasa daerah, sekuat bagaimanapun pemerintah mencoba melestarikan bahasa daerah jika orang tua dirumah tidak mengajari anaknya bahasa tersebut tentu tidak akan pernah efektif.
Solusinya tergantung pada orang tua dan lingkungan karena jika bahasa daerah sudah mulai dianggap tidak penting maka jangan harap anak kecil mau belajar dan berbicara menggunakan bahasa tersebut. Saya melihat ini di wilayah tempat tinggal kami meskipun bahasa daerah masih cukup kental di gunakan tetapi saat ini ada banyak orang tua yang telah mengabaikan untuk mengajari anaknya berbahasa daerah.