Kalau menurut saya, Makan siang bersama hanya gimik dari presiden joko widodo, tapi publik masyarakat sudah cerdas tidak boleh dibodohi oleh pemandangan yang ditontonkan di panggung politik ini. Mari pemilih pemilih yang nantinya coblos jangan sampai milih pemimpin yang haus kekuasaan dengan berbagai cara agar bisa menang, kita tidak akan milih politik dinasti.
Lagian bagaimana rakyat bisa percaya dengan kata netral. Sedangkan yang di pertontonkan sangat jelas bahkan terang benderang bahwa Presiden berpihak pada siapa, lihat saja MK seperti itu, dan Gibran menjadi wakil calon presiden belum lagi Keasang yang menjadi ketum partai dengan metode yang tidak masuk akal, Masih percaya dengan kata netral?