Atau jika kita memiliki pemikiran atas pemahaman dari suatu sumber maka kita harus menyertakan sumber referensi dasar pemikiran kita. Kalau tidak memakai kaidah tersebut maka semuanya bisa dianggap plagiat.
Kalau pemikirannya sama, atau persis, tidak perlu pakai sumber, karena tiap manusia pasti pernah mengalami hal yang sama persis dalam 1 waktu.
Kalau cuma (misal) kasih opini, token ini bakal dump karena ini, itu atau dsb. Mungkin hal tersebut tidak perlu kasih sumber dari mana opini tersebut terjadi, karena konsekuensi ke arah itu jelas ada 50:50. Apa lagi sumber mesin di google itu sudah bisa diuraikan seper-sekian detik hanya ketika kita ketik kata kunci tertentu. Jadi ya hanya pemalas saja yang dikit-dikit minta sumber, yang padahal dia sendiri saja bisa nemu gampang tuh sumber di mesin pencari google.