selain mantan wapres jusuf kala juga mantan ketua umum golkar, yang tentu bisa membawa gerbong masa golkar
JK menurut saya cukup piawai bermain politik ketika dia bermain di zaman SBY dan Jokowi. Hal tersebut saya kira tidak memberikan dampak apa-apa terhadap suaranya Anis karena semua orang tahu bagaimana di bermain dua kaki seperti gaya dia dulu. Dia juga sudah tua dan kemungkinan besar tidak memberi efek apa-apa, mungkin juga bisa nambah suara tapi itu pun kecil hanya sebatas wilaya Sulawesi Selatan saja. Itu pun terpecah dengan suara2 tokoh makasar lainnya, jadi ya efek JK tersebut hanya seperti buih di lautan antara persaingan ganjar dan prabowo. Dalam artian tidak memberi efek suara besar ke anis.
JK tentu memiliki pandangan yang berbeda pada kontestasi Pilpres 2024. Kali ini ia tidak hanya mendukung demi dirinya sendiri melainkan dalam konteks yang lebih luas yakni tentang perubahan bagi bangsa. Meski ia sudah tua tapi saya pikir ia tetap memiliki pengaruh walaupun tak sebesar dengan tokoh lain yang terlibat dalam partai secara langsung.
Namun pemikiran JK untuk bangsa ini tetap akan menjadi acuan bagi rakyat Indonesia untuk bisa menentukan pilihan yang tepat sejalan dengan visi misi Anis dan Cak Imin. Permasalahan pada Pilpres ini tentu sangat terasa, akibat Prabowo yang memilih Gibran sebagai wakilnya tentu membuat beberapa orang sangat kecewa, saya yakin beberapa tokoh di Golkar pun juga tak memiliki pemikiran yang sama walaupun secara lembaga mereka mendukung pasangan nomor 2 tetapi saya yakin secara personal mereka akan lebih memilih Anis atau Ganjar. Yang jelas JK akan memengaruhi beberapa kader Golkar untuk menyebrang ke kandidat lain.