Lah kok ente meminta tanggapan kami terhadap kaum pemberontak (GAM) yang menanda tangani MOU dengan Helsinki?, maksudnya apa?, lagian apakah sah perjanjian yang bukan legalitas NKRI?, Mau sebanyak apa pun itu jika belum dibuktikan secara real tentu hanya omong kosong saja. Di pemberitaan juga belum ada yang membahas temuan ini, ya kayak hoax gitu. Kalau pun ada pasti pemerintah indonesia (karena aceh merupakan provinsi), khususnya ESDM dan kementerian terkait akan membahas ini panjang lebar karena ini merupakan asset yang bakal membuat rakyat indonesia khususnya aceh kaya raya.
Maksudnya bukan tanggapan terhadap (GAM) yang menanda tangani perjanjian MOU Helsinki dengan pemerintahan Indonesia, namun itu hanya pernyataan bahwa Perjanjian itu sangat kuat untuk masyarakat Aceh perjuangkan yaitu butir yang menyatakan bahwa Aceh berhak menguasai 70 persen hasil dari semua cadangan hidrokarbon dan sumber daya alam lainnya yang ada saat ini dan di masa mendatang di wilayah Aceh maupun laut teritorial sekitar Aceh dan itu akan sangat menguntungkan bagi Aceh berbeda halnya dengan PT Freeport yang ada di Papua sana karena masyarakat Papua sendiri tidak bisa sepenuhnya menikmati hasil dari itu.
Namun kembali lagi bahwa kebenaran Berita ini, saya hanya melihat berita ini di beberapa media sosial dan belum ada di Tv Nasional ataupun tanggapan langsung dari pemerintahan Indonesia, besar kemungkinan memang berita ini Hoax.
Dan jikapun memang benar, dengan menguasai 70 persen hasil nya maka sudah bisa di pastikan kalau Aceh akan lebih maju dan hebat dari Arab Saudi dan masyarakatnya lebih kaya dari orang orang Arab Saudi saat ini, Aceh adalah daerah kecil yang penduduknya hanya kurang lebih 5 juta jika, tentu mereka akan sangat kaya raya dengan hasil yang besar dan penduduk yang minim.