~snip~
Bebas aja si boleh di ikuti atau tidak, itu hanya bagian dari statistik yang kadang datanya memang benar (menggunakan metode dan rumus yang tepat) atau hanya sekedar claim atau survei pesanan yang menguntungkan salah satu paslon. Karena hasil survei kadang bisa di jadikan freming yang bagus untuk menggiring masa
Kalau lembaga survei ternama maka mereka memang beneran melakukan survei, survei yang dilakukan dengan metode sampling dan kebanyakan radom sampling yang menggunakan rumus tertentu sehingga menemukan sample-sample tertentu dan memiliki nilai akurasi tertentu secara metodologis dan matematis. Saya dulu beberapa kali ikutan survei dan bayarannya pun lumayan, bisa 1jt atau 1,5jt untuk 10 sampe 20 responden yang di wawancarai. Untuk metode rumus dan metodologis saya kurang paham tetapi sample yang muncul bisa hanya beberapa desa dalam satu kecamatan dan paling hanya 10 orang dalam 1 desa, jadi peluang untuk jadi koresponden juga kecil. Tetapi asli ada metodenya dan mencari responden juga dengan rumus, saya pernah nunggu 1 orang mpe 3 hari karena orangnya lagi keluar kota dan tetep harus orang itu yang di wawancarai