Lah kok ente meminta tanggapan kami terhadap kaum pemberontak (GAM) yang menanda tangani MOU dengan Helsinki?, maksudnya apa?, lagian apakah sah perjanjian yang bukan legalitas NKRI?, Mau sebanyak apa pun itu jika belum dibuktikan secara real tentu hanya omong kosong saja. Di pemberitaan juga belum ada yang membahas temuan ini, ya kayak hoax gitu. Kalau pun ada pasti pemerintah indonesia (karena aceh merupakan provinsi), khususnya ESDM dan kementerian terkait akan membahas ini panjang lebar karena ini merupakan asset yang bakal membuat rakyat indonesia khususnya aceh kaya raya.
Saya tidak meminta anda untuk menangapi Pemberontak (GAM) yang jelas-jelas di tolak oleh orang luar Aceh.
Saya hanya menjelaskan sedikit proses lahirnya perjanjian terkait pembagian hasil Alam 70% untuk Aceh dan 30% untuk pusat, jadi jangan salah paham terhadap tulisan saya ini.
Fokus saya adalah mendiskusikan tentang penemuan ini yang menjadi penemuan terbesar Dan menguntungkan Indonesia khususnya Aceh.
penemuan ini sudah di beritakan di beberapa siaran Tv, namun untuk acara khusus seperti diskusi sejauh ini belum ada karena pertemuan ini masih baru tentu saja media butuh perkembangan berita dan penelitian terhadap hall ini.
Dilihat sekilas seperti ada kepentingan luar negeri akan hal ini, buktinya belakangan ini banyak sekali etnis rohingnya datang ke aceh, dan terkesan pemaksaan oleh pihak pemerintah jakarta untuk menerima mereka. dan boleh jadi juga rohingnya akan dipekerjakan di pegeboran tersebut, ini tanda lain bahwa UNHCR seperti tidak merespon sama sekali atas tindakan tindakan warga aceh kepada rohingnya selama ini.