Semua yang ada di politik itu tidak ada kata salah dan benar pada akhirnya termasuk keadilan pun itu hanya sebuah kiasan karena pada akhirnya didalam politik kita hanya akan menemukan menang dan kalah tidak peduli caranya seperti apa dan tidak peduli apakah itu adil atau tidak yang terpenting sebisa mungkin mereka harus bisa menang untuk bisa menjadikan kekuasaan dan regulasi mereka kuasai untuk rezim baru sehingga tolak ukur pemilu yang adil itu hanya menjadi sebuah ungkapan saja karena tidak ada yang adil dalam hal ini.
Betul sekali gan. Apa yang agan lihat saat ini selaras dengan bagaimana dunia perpolitikan di negara kita berjalan. Politik adalah alat untuk memudahkan tujuan rezim yang berkuasa. Pejabat dan pengusaha adalah simbiosis mutualisme yang terjadi di perpolitikan kita. Pejabat, atau calon pejabat butuh pengusaha dengan uangnya untuk bisa bersaing pada kerasnya dunia politik kita. Dan pengusaha mau memodali calon pejabat karena jika terpilih nanti maka akan memudahkan si pengusaha tersebut dalam menjalankan bisnisnya dengan aturan-aturan yang dibuat.
Teori politik tentu saja tak selaras dengan apa yang terjadi di lapangan. Poltik itu adalah seni mendapatkan tujuan dengan berbagai macam caranya. Tak bisa dipungkiri untuk merebut kekuasaan tentu harus ditopang dengan perekonomian yang kuat maka bisa kita lihat para pengusaha selalu terlibat dalam jaringan penguasa dan hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja tapi bisa juga kita lihat kondisi politik di Amerika Serikat.