...
Ketiganya terbaik, jika retorika pasangan anis dan cak imin lebih baik, jika pasangan prabowo dengan gibran saya lihat perlu sebuah penilaian cara lain, pasangan ini lebih fokus kerja terus dan mengunakan anak-anak muda kreatif dibelakangnya, dan pasangan ganjar mahfud juga sangat baik keduanya sudah banyak pengalaman. semoga ketiga pasangan tersebut bisa memimpin negeri ini dengan baik dan arif bijaksana
saya sih melihat pasangan pak ganjar dan pak mahmud lah yang terbaik karena mereka sudah memiliki pengalaman yang baik dan luas seputaran dengan masyarakat. sementara untuk pak prabowo - mas gibran dan pak anis-cak imin masih banyak kekurangan ide di sana sini haha, itu terbukti dari cara mereka berkampanye selama beberapa minggu terakhir (masa mas gibran bilang ibu2 banyak yang kekuranagn asam sulfat wkwkw, seharusnya asam folat) , namun kita lihat saja apa yang bakal terjadi di tahun depan karena elektabilitas pak prabowo cukup tinggi ketimbang kedua paslon lainnya.
Kalau berbicara Prof Mahfud MD, saya sudah tidak pernah meragukan kapasitas beliau sebagai Cawapres, karena beliau memang layak ada pada posisi tersebut. namun untuk Capresnya sendiri, yaitu Ganjar, saya sedikit meragukan beliau sebagai Capres dan sangat meragukan kinerjanya ketika ia terpilih sebagai seorang presiden. Karena toh pada faktanya dalam mengurusi wliayah nya saja ia masih banyak kekurangan dan ada begitu banyak masyarakat jawa tengah yang mengeluh dengan kepemimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 2 periode. Dan dsisi lain, dalam beberapa wawancara dan adu gagasan, Ganjar ini seringkali blunder dengan apa yang ia katakan.
kalau cawapres udah pasti Prof. Mahfud, tapi kalau berbicara capres menurut saya jelas anies, karna dia pandai dalam berdiskusi dan kerja nya juga nyata, sudah terbukti 5 tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, banyak even masa beliau menjabat tidak di suntik dana pusat, tapi beliau mampu mewujudkan even tersebut dengan dana anggaran di DKI, dengan kerja nyata yang sudah di buktikan oleh beliau tetapi masi banyak juga orang yang menghujat beliau, di saat debat sering beliau membuka wawasan untuk kita semua, itu menjadi wawasan dan ilmu pengetahuan yang baru bagi kita yang mampu menjangkau gagasan beliau, tapi bicara soal wapres, beliau sering blunder waktu debat awal awal, tetapi makin lama beliau belajar untuk menghilangkan dan menjauhkan yang namanya blunder disaat memberi gagasan, kalau paslon 2 mereka sering menyerang personal, yang paling tidak ber etika iyalah wapres nya, sering meninggalkan podium debat, itu sudah jelas melanggar, dan beliau sering mempertanyakan dengan pertanyaan singkatan, dan yang paling tidak ber etika di saat dia mempertanyakan jawabannya dimana kepada Prof. Mahfud, itu menurut saya sangat tidak ber etika.