Prabowo-Gibran adalah paslon capres dan cawapres yang didukung oleh mayoritas partai di pemerintahan Presiden Jokowi. Secara de facto paslon ini didukung oleh Presiden Jokowi, meski secara de jure alias legal formal.
Efek Jokowi pada kubu paslon nomor urut 2 itu tercermin dari sosok Gibran, relawan-relawannya, hingga pengusungan narasi tentang keberlanjutan. Bayang-bayang Jokowi di paslon nomor 2 itu turut berpengaruh positif secara elektoral terhadap perolehan suara Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pilpres 2024.
Hasil hitung cepat versi Indikator Politik, menunjukkan perolehan suara Prabowo-Gibran 58%, Anies-Muhaimin 25,32%, dan Ganjar-Mahfud 16,68%. Angka itu dihitung dari data yang masuk sebanyak 97,63% per Kamis 15/2/2024 pukul 06.11 WIB.
Hall ini menjadi kemenangan Besar bagi prabowo setelah mengalami 3 kali kekalahan di 3 Pemilu sebelumnya, dan juga kemenangan bagi Jokowi dan tiraninya yang menjadikan Gibran sebagai wapres untuk memperpanjang tangan kekuasaan jokowi.
Era baru dinasti dan boneka jokowi akan merusak atau membaik bagi demokrasi di indonesia?
Pencoblosan telah usai dan tinggal menunggu hasil resmi dari KPU, apapun keputusannya itulah hasil dari proses demokrasi di tahun 2024 yang telah dilaksanakan dengan segala kelebihan dan juga kekurangannya.
Sebagai presiden, Jokowi tentu memiliki pengaruh besar dalam politik Indonesia, termasuk dalam proses pemilu. Berikut beberapa kemungkinan peran yang dapat dimainkannya:
- Mobilisasi pendukung: Sebagai figur yang populer, Jokowi mungkin berperan dalam mobilisasi pendukung bagi partai atau kandidat yang diusungnya. Dukungannya dapat mempengaruhi pemilih yang memiliki simpati terhadapnya.
- Pengaruh terhadap partai politik: Jokowi mungkin memainkan peran dalam pembentukan strategi partai politik yang mendukungnya. Ini bisa termasuk menentukan agenda politik, memilih kandidat yang akan diusung, dan merancang kampanye.
- Pengaruh terhadap opini publik: Jokowi bisa menggunakan platformnya sebagai presiden untuk mempengaruhi opini publik terhadap partai politik atau kandidat yang diusungnya. Pidatonya atau penampilannya di media massa dapat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap politik dan pemilu.
- Pengaruh terhadap stabilitas politik: Jokowi juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pemilu berlangsung secara damai dan adil. Sikapnya terhadap isu-isu kontroversial atau konflik politik dapat mempengaruhi stabilitas politik negara dan, oleh karena itu, hasil pemilu.
Dalam pemilu apa pun, peran seorang presiden bisa sangat signifikan. Namun, hasilnya akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dinamika politik lokal, performa partai-partai politik, isu-isu yang relevan saat itu, dan respons masyarakat terhadap kandidat dan platform politik mereka. Oleh karena itu, sementara peran Jokowi mungkin penting, itu hanya salah satu dari banyak faktor yang membentuk hasil pemilu.
secara bukti tersurat Bapak Presiden Jokowi akan sulit membuktikannya karena yang dipahami masyarakat itu secara tersirat mendukung Paslon nomor Urut 2...