Dalam hal ini kita perlu mendesak anak muda untuk menjaga/mencatat bahasa daerahnya agar generasi berikutnya bisa mempelajari atau setidaknya tau bahasa leluhurnya.
Pemerintah daerah juga harus bertangung jawab dalam hal ini.
Ini fenomena yang terjadi dan hampir seluruh anak muda mengabaikan bahasa daerah dan mereka lebih cenderung berbahasa Indonesia dikalangan umum maupun pada saat berkumpul dengan orang-orang sedaerah. Dulu jika saya tidak salah disekolah ada di ajarkan bahasa daerah untuk dua jam mata pelajaran sekolah khususnya ditingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah. Tetapi sepertinya sekarang kurikulum berubah karena sudah di atur sedemikian rupa oleh kementerian pendidikan dan efeknya ada banyak anak muda yang tidak bisa berbahasa daerah.
Dalam hal ini segala stekholder memiliki tanggung jawab bukan hanya pemerintah akan tetapi pemerintah dapat memasukkan bahasan daerah dalam kurikulum pendidikan sehingga guru dapat mengajarkan bahasa tersebut kepada siswanya. Peran semua kalangan sangat penting agar bahasa daerah tidak hanya tinggal sejarah dan pemuda tidak lagi mengetahuinya.
Apa solusi terbaik untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?
Buat regulasi tingkat pusat, provinsi dan daerah, lalu tuangkan kepada Qanun dan undang-undang, setelah itu tugas kementerian pendidikan membuat jam khusus untuk memasukkan bahasa daerah kedalam kurikulum yang bersifat mengikat. Jika hal ini tidak dilakukan maka sulit penerapan bahasa daerah bisa di jangkau karena kita tidak memiliki wadah yang jelas menanggani masalah tersebut.