Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Temuan Gas terbesar diperairan Aceh bisa membuat Aceh kaya raya?
by
cengsuwuei
on 06/03/2024, 22:21:48 UTC
Aceh saat ini masih menjadi provinsi termiskin di Sumatera, diharapkan dengan ditemukannya migas di aceh, yang digadang gadang  mencapai 4.685 miliar barel dan itu artinya cadangan migas tersebut lebih banyak ber kali kali lipat dibanding Venezuela dan Arab Saudi,  dan saat ini penemuan migas tersebut menyita banyak perhatian dari dunia internasional, mulai dari Amerika Australia dan masih banyak lagi,  semoga saja pemerintah dapat mengelola dengan baik aset migas tersebut hingga di tahun berikut berikutnya warga aceh hidup sejahtera.

ini adalah sebuah temuan yang luar biasa berharganya, karena disaat negara-negara lain dibingungkan dengan permasalah energi, Indonesia justru menemukan lahan minyak yang merupakan salah satu terbesar didunia. Akan tetapi sangat dsayangkan, walaupun negara kita memiliki perusahaan di bidang pertambangan Migas yakni "Pertamina Persero" akan tetapi untuk sebagian besar pertambangan yang ada di negara kita, itu hampir sepenuhnya dikelola oleh perusahaan asing. Dan jika negara kita mampu mengelola semua pertambangan Migas dan yang lainnya itu mampu dikelola oleh perusahaan dalam negeri, maka hal yang tidak mungkin jika negara kita mampu menciptakan kesejahteraan bagi masyarakatnya, seperti halnya negara arab saudi dan Qatar.

Itu akan kembali kepada pemerintahan baru yang akan diganti setelah ini, karena hal ini akan berkaitan langsung dengan tujuan politis dalam memanfaatkan sumber daya energi yang dimiliki indonesia, penemuan di aceh ini sangat mengejutkan dan tidak sedikit menuai perhatian dunia, secara tidak langsung akan berbagai banyak pihak yang ingin memanfaatkan ini untuk kepentingan negaranya atau bahkan untuk dirinya sendiri.
ya memang sebagian besar kekayaan di indonesia ini memiliki campur tangan negara asing, tetapi saya pikir tidak menjadi masalah jika mereka hanya sebagai investor atau berada di posisi dimana kita tidak memiliki sumber daya dalam menjalankan operasionalnya, yang pasti saya inginkan adalah jika ini di manfaatkan maka investasi dari dalam negeri harus lebih besar dari pada orang luar, tenaga kerja kompeten lebih harus di siapkan untuk pelaksanaannya, karena hal ini juga akan memberikan peluang kerja bagi rakyat indonesia tentunya masyarakat sekitar akan lebih di utamakan jika memiliki kompetensi, maka dari itu harus disiapkan.

Hal ini juga memicu kontroversial mengapa ada beberapa pihak yang tidak senang pada program hilirisasi, terutama pada bahan energi global, mungkin kita akan melihat plot twistnya.

Jika di bandingkan dengan Qatar atau Saudi menurut ane jika SDA indonesia dapat di manfaatkan dengan baik oleh masyarakat kita dan untuk WNI maka kesejahteraan yang di dapat akan lebih dari apa yang di berikan Qatar atau Saudi pada rakyatnya.

tapi kenyataan nya tidak seperti itu segelintir orang dengan wewenang nya biasana malah ingin menjual atau biar orang luar yang menguasai.
alasan nya klasik bilang orang indonesia tidak bisa mengolah dan mengeolala sebenarnya segelintir orang ini ingin dapat fee dari orang luar. padahal presiden nya pun ingin menguasai kekayaan alam nya indonesia ya oleh BUMN yang di manfaatkan sebesar2 nya untuk kesejahteraan rakyat indonesia, hal ini bisa terlihat hilirisasi yang di tentang oleh negara2 maju dan besar tapi jokowi tetap jalan terus meski di gugat di WTO

sumber gas di indonesia melimpah ruah. tapi dirut pertamina nya malah impor itu  pun harga nya di mahalkan terlalu tinggi
akibatnya negara dirgukan 113 juta dollar
korupsi di indonesia itu sudah hal yang bisa dan beranggapan itu bukan sebuah korupsi.
sama seperti yang akan sebutkan tersebut alias maklar untuk dapat fee dengan menjual kekayaan negara ke asing.
https://news.detik.com/berita/d-7188853/karen-agustiawan-didakwa-rugikan-negara-usd-113-juta-di-kasus-korupsi-lng

harus ada efek jera jika hukuman penjara saja tidak akan membuat koruptor berhenti di negara indonesia.
karena sudah terjadi di semua lapisan pemerintahan. efek jera mungkin hukuman mati ataupun pemisikanan koruptor

yang jadi masalah aturan apapun yang berat akan susah di jadikan UU.
sedangkan anggota DPR sendiri banyak pelaku korupsi suap dll nya. jika suap sudah pasti minimal ketika pemilu hampir semua melakukan nya