Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Kenapa PDIP lembek sama Gibran dan Jokowi ? Bu mega merencanakan sesuatu ?
by
Sunderland
on 09/03/2024, 13:12:27 UTC
Ya mungkin secara lama kelamaan pak jokowi mulai merasa bahwa visi dan misinya tidak senada lagi dengan bu Megawati dalam membangun Indonesia agar lebih maju dan terutama dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Jadi ya gitu, mending Jokowinya gabung ke PSI, malah lebih gres di sana dan dia mungkin bakal bisa mengendalikan itu semua.
Kayaknya gak mungkin deh kalau Jokowi bergabung ke PSI, karena disitu sudah ada anaknya sebagai Ketum partai dan gak mungkin kan kalau Jokowi harus bersaing dengan anaknya untuk jadi ketum partai. lagian kan PSI kalau dilihat dari hasil perolehan suara sementara gak bakalan lolos ke parlemen jadi ya Jokowi tidak ingin juga mengelola partai yang tidak ada di parlemen karena tidak akan ada pengaruhnya. Mungkin Jokowi akan bergabung ke Golkar seperti isu yang beredar sekarang ini dimana Jokowi akan menjadi ketum Golkar dan kalau itu terjadi kayaknya mungkin sih karena Golkar sebagai partai pemenang pemilu ke dua setelah PDIP jadi jika jadi ketum Golkar maka pengaruh Jokowi akan sangat besar baik diparlemen maupun di pemerintahan.

Golkar bukan PSI yang dimana Kaesang bisa jadi ketum setelah 2 hari bergabung dengan partai tersebut.
Sementara syarat untuk jadi ketum di Golkar sudah ada aturannya dan rasanya tidak mungkin Pak Jokowi bisa menjadi ketum Golkar dikarenakan 2 aturan ini:

- Pernah jadi pengurus Partai Golkar tingkat pusat dan/atau sekurang-kurangnya pernah menjadi Pengurus tingkat Provinsi dan/atau menjadi pengurus pusat Organisasi Pendiri dan yang didirikan selama satu periode penuh.
- Harus aktif secara terus menerus jadi anggota partai minimal lima tahun dan tak pernah jadi anggota partai lain.

Saya rasa gosip tersebut hanya dihembuskan untuk kembali menyudutkan beliau agar terkesan gila jabatan dan selalu ingin menguasai Indonesia dengan politik dinasti.
Lagu lama kaset baru gitu.