DCA itu untuk investor jangka panjang bukan seorang trader yang menerapkan SL dan TP.
DCA mau turun atau naik tetap beli sampai target yang mau di beli tercapai baru di hold nunggu keuntungan yang pengin di capai.
jadi DCA sama sekali tidak cocok bagi yang galauan turun dikit CL, atau yang suka menggunakan SL CL ataupun TP karena seshunggahnya DCA itu orang investor jangka panjang.
lebih enaknya sih DCA itu adalah metode yang digunakan oleh investor yang sudah tidak memikirkan uangnya lagi. dia inginnya invetasi terus menerus tanpa memikirkan bagaimana kondisi pasar.
berbeda dengan trader yang inginnya take profit saat harga naik, dan beli saat turun diperiode yang singkat.
dari segi mental juga tentu berbeda. orang yang melakukan metode DCA tentu lebih kuat dari terpaan warna merah dan godaan menjual. bahkan meskipun candle hijaupun dia libas untuk beli.
Belum tentu juga investor tidak memikirkan uangnya yang diinvest, karena rata-rata investor ya mengharapkan profit dan untung tiap kali dia meninvestasikan uangnya. Mungkin karena uang mereka berlebih dan banyak tadi sehingga ketika harga dump dia tidak ambil pusing, karena mungkin ketika dia naruh uangnya di protofolio tersebut dia anggap itu uang hilang aja, jadi mau itu profit atau enggak ya tidak peduli. kalau kita bisa saja beranggapa demikian, tapi ya sesuaikan porsinya, paling kalau 1 juta saja bisa lah kita anggap hilang, tapi kalau 10 juta ya mikir 2x kalau harga tiba-tiba dump.
bener juga sih, kalau kelas saya sih yang pemain kecil ya pasti oke saja kalau menganggap itu uang hilang. tapi pemain besar ya pusing kalau tiba-tiba dump parah.
makanya untuk metode DCA ini saya lebih milih ke bitcoin saja dan tertarget. jadi mau bagaimanapun kondisi market, tetap menaruh di bitcoin dengan target berapa tahun baru TP. seperti itu sih yang saya kerjakan sekarang.