Saya menghargai pandangan agan kalau pemerintah bisa meningkatan kualitas dan keterampilan bagi masyarakat melalui pelatihan khusus. Namun, saya tetap yakin dengan pandangan saya bahwa dengan bantuan sosial yang besar yang digelontorkan oleh pemerintah juga merupakan salah satu langkah yang penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan bansos tersebut setidaknya dapat menjadi modal awal bagi masyarakat untuk mengembangkan usahanya, terutama bagi mereka yang tidak memiliki akses ke pelatihan khusus atau sumber daya lainnya. Mungkin dengan kombinasi antara bansos dan peningkatan keterampilan, diharapkan masyarakat dapat memiliki kesempatan yang lebih adil dan merata dalam meningkatkan perekonomian mereka.
Cara yang sejauh ini menurut saya masuk akal dan bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu memperluas lowongan pekerjaan dan menciptakan produk lokal yang mampu bersaing di luar negeri. Indoensia tidak kekurangan orang kreatif jujur saja saya yakin banyak onag Indonesia yang kini kreatif tapi tidak mendapatkan perhatian oleh negara. Sehingga keterampilannya perlahan tidak mendapatkan fasilitas dan padam seiring tuntutan biaya yang semakin besar. Ekspor barang barang lokal ke luar negeri banyak tertahan di bea cukai karena utusan syarat dll. Bahkan ada banyak pekerja Indonesia kreatif kini mengadu nasib di negera orang hanya karena mereka menyerah berjuang di negeri sendiri namun tidak kunjung dapat perhatian.
Sebetulnya perekonomian negara kita berkembang dengan baik, tapi karena tingkat profuktivitas manusianya yang lebih di dominasi oleh oang luar sehingga yang menonjol bukan atas karya dalam negeri. Satu hal lagi perihal administrasi yang terlalu di ada ada, pihak pemerintah setempat enggan untuk memberikan fasilitas karena alasan tidak adanya dana, tapi kenyataannya pemerintah daerah tiap tahun mendapatkan suntikan cukup besar. Kemana uangnya? ada yang masuk ke kantong pribadi, ada yang masuk ke proyek proyek goib dan sebagainya sehingga tidak mendapatkan alokasi ke masyarakat. Kalau pun di alokasikan hanya dibuat sebatas formalitas. Nah oknum onkum seperti ini yang pada akhirnya merusak prekonomian negara dari dalam.