saat ini negara indonesia hampir semua jenjang diisi oleh jabatan-jabatan yang notabene para pelaku-pelaku politik praktis, karna hal tersebutlah maka indonesia sulit bangkit dari keterpurukan, oligarki makin dipertontonkan pada pemilu kemarin dimana anak presiden naik sebagai wakil presiden dan jokowi selaku pemangku kekuasaan yang masih aktif ikut serta dalam mengkampayekan anaknya. ini sudah menjadi tontonan publik sehingga rakyat kecil makin apatis terhadap pemilu dan pembangunan di negeri ini.
apa mau kembali ke era mbah harto. yang semua kepala daerah dari walikota/bupati sampai ke gubernur di isi dari kalangan TNI dari kalangan militer. tanpa pemilihan demokratis melalui pemilu yang di pilih langsung oleh rakyat.
ketika era mbah harta karena golkar sangat dominan pemilahan walikota atau pun gubernur seperti di tunjuk langsung oleh mbah harto. dan semua dari TNI. walikota dari mantan dandim dan gubernur dari mantam pagdam
Inilah mengapa kita harus berpolitik secukupnya karena jika berlebihan akan menjadi skeptis, menakut nakuti diri dan orang lain dengan spekulasi yang belum terjadi namun seakan akan itu akan terjadi. Intinya kita sudahi saja masalah pemilu. Semua sudah berakhir dan kita harus kembali lagi ke kehidupan nyata dimana bekerja harus semakin semangat dan jangan terlalu bergantung pada pemerintah. Jika kita siap berpolitik dalam kontestasi pemilu maka harus siap dengan hasilnya, jangan sampai berujung para praduga yang aneh aneh. Jadi gimana menurut agan berdua setelah merasakan politik Indonesia? Satu hal lagi mengaitkannya ke jaman orba, tolonglah jangan menggiring masyarakat ke opini orba yang sudah jelas tidak ada buktinya bahwa pemerintah hari ini menuntun kita ke masa Orba. Jangan sampai melebih lebihkan, sedangkan faktanya tidak ada orba atau kembali jaman orba. Ayolah lupakan persoalan politik dari pemilu tahun ini, toh tidak ada untungnya bagi kita yang tidak memiliki jabatan apapun.