Kalau asumsi dari saya secara pribadi terhadap para pengemis yang jadi-jadian itu, sebenarnya mereka itu adalah para pemalas yang tidak mau bekerja dan hanya asik meminta pada banyak orang dengan cara mengemis om. Padahal kalau saja mereka mau bekerja seperti layaknya orang lain, tentu mereka tidak harus mengemis seperti itu pada banyak orang dengan membuang rasa malunya setiap hari, namun lagi-lagi pihak pemerintah juga harus turun tangan demi bisa menangani hal ini secara benar karena sekarang mencari pekerjaan juga tidak mudah sehingga sebagian dari pengemis itu mungkin harus melakukan hal tersebut dengan cara yang sangat terpaksa.
Ane juga sependapat dengan agan CageMabok. Karena sifat pemalas yang melekat pada dirinya dan ditambah mudahnya mendapatkan uang dengan cara mengemis membuat orang-orang pemalas ini rela membuang rasa malunya untuk mendapatkan kekayaan. Ane pernah baca di salah satu media lokal yang menyebutkan bahwa pengemis di lampu merah di kota besar bisa mendapatkan sekitar 200-300ribu perhari. Itu artinya 6juta sampe 9juta per bulan. Hanya dengan modal memelas dan membuang harga diri. Tentu itu adalah penghasilan yang besar jika dibandingkan dengan umr kita. Karena itu memang pemerintah harus benar-benar turun tangan dalam menangani masalah beginian. Ane setuju dengan sikap pemerintah yang melarang peminta-minta di beberapa tempat keramaian. Meskipun ada satu dua orang yang memang benar-benar tidak berdaya tapi ane rasa kita juga bisa memilah sendiri siapa yang benar-benar harus kita bantu dan siapa yang berpura-pura.