Pertanyaannya buat bahan omon-omon:
1. Kenapa Gerindra? Sedangkan kader2 Gerindra sendiri sepertinya juga banyak yang berpotensi, apakah nantinya tidak malah akan merusak internal Gerindra kalau Gerindra malah benar2 memilih Erina maju jadi CaBup Sleman dan menyisihkan kader2 internal yang sudah lama didalam?
2. Apakah ini bisa dikatakan "titipan" dari sang bapak mertua? Bisakah dihubungkan dengan pemberian gelar kehormatan yang baru diberikan beberapa hari yang lalu?
3. Siapa selanjutnya? Kaesang maju Pilgub Jakarta/Jateng? Kahiyang maju calon walikota Solo?
Saya ingin mengatakan bahwa semua itu benar sebagai bahan omon-omon dan tidak dapat dibendung ketika isu sudah dimainkan dengan strategi marketing yang bagus.
1. Partai bukan lagi sebagai tempat menempa karir politik karena penentuannya tergantung hype. Banyak kader dari partai Gerindra yang layak untuk dicalonkan tapi karena keadaan memaksa untuk yang lain, makanya kader harus ikut keputusan tertinggi jika yang ngusul berasal dari pendiri.
Kacau dalam internal, hampir semua partai besar sekarang udah semacam perusahaan keluarga yang bisa memperkerjakan orang lain. Partai-partai besar sudah menjadi warisan yang mengikuti darah. Jika tidak berasal dari darah yang sama, mimpi untuk menjadi petinggi hanya mimpi.
2. Bisa atau bukan.
Bagi yang kontra, bisa jadi karena semacam titipan. Bagi yang berada ditengah mungkin akan melihat dari sudut pandang lain.
3. Ya. Kaesang, nanti dari keluarga dekatnya lagi selama sistem bisa berjalan mulus.