Sebetulnya saya pribadi tidak setuju dengan program seperti BLT dan BPNT karena bantuan seperti itu tidak memiliki dampak jangka panjang bagi perekonomian. Saya melihat sendiri bagaimana bantuan BLT itu dipergunakan oleh sebagian oknum KPM untuk sesuatu yang konsumtif dan tidak seharusnya seperti membeli pakaian baru atau digunakan untuk makan enak di cafe. Dan untuk kebutuhan pokok seperti sembako mereka kembali menjerit karena tidak punya uang.
Program tersebut sejak zaman dulu tidak benar-benar tepat sasaran, dan sangat memanjakan rakyat indonesia. Saya juga tahu kalau di luar sana banyak juga orang-orang yang mampu/kaya nge-cheat program tersebut dengan pura-pura miskin, padahal di rumahnya ada mobil dan motor, terkadang ada yang rumahnya gede tapi pas BLT turun mereka ini dapat juga karena nama mereka ada di daftar RT. Ya bisa jadi Pak RT tersebut teman dia, sehingga di data sebagai orang yang tidak mampu, dan ikut antrian ngambil jatah. Yang begini ini yang merusak program, malah ada yang sudah bekerja pun dapat juga program bantuan subsidi upah dari pemerintah, padahal sudah dapat gaji dan masih bekerja.