Memang berpengaruh sih peran Jokowi untuk Prabowo ini,secara nama Jokowi ini sangat membawa hoki, Prabowo tidak salah membaiki jokowi dan bisa mengambil perhatian Jokowi ,dan allhammdulillah cita-cita Prabowo untuk menjadi presiden terwujud dengan memilih pasangan wakil presiden gibran.
Bukan Hoki sih tapi memang sudah takdir, menurut ane jokowi sudah melihat prabowo sebagai the next presiden ketika dia mengangkat mantan danjen kopasus itu jadi menteri pertahanan. kalau saja jokowi mau, bisa saja dia melihat yang lain untuk itu semisal anis atau ganjar untuk dipopularitaskan di awal sehingga bisa mengambil hati masyarakat dengan cepat dengan mengangkat mereka jadi menteri, tapi ini kan tidak, dia dengan kenegarawanannya mengangkat (yang jelas sebagai musuh saat itu), sebagai oposisi menjadi menteri. Jelas sekali langkah tersebut terbilak cerdik, dan memang ampuh sebagai langkah awal dia mendukung prabowo.
Saya justru melihat dari sudut pandang yang berbeda, Prabowo tidak siap menjadi Oposisi dan Jokowi punya rencana besar setelah mengajukan pencalonan presiden tiga periode tidak disahkan. Ambisi Prabowo menjadi orang nomor satu di Indonesia sudah terbaca jelas oleh Jokowi, dia mencoba memanfaatkan ambisi Prabowo sebagai batu loncatan untuk putra sulungnya sebagai penerusnya ketika tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Pencalonan Gibran terlalu dipaksakan karena MK membuka pintu masuk buat Gibran yang belum berusia 40 tahun, keputusan tersebut tidak lepas dari kontroversi karena ada sosok paman yang memegang palu. Jika Prabowo sebagai negarawan sejati tentu akan menolak Gibran sebagai pasangannya karena dianggap tidak memenuhi syarat seperti yang disebutkan dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Kenapa harus Gibran yang belum cukup usia dan belum berpengalaman dipilih Prabowo, padahal masih banyak orang lain yang lebih layak bersanding dengannya seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir dan nama-nama beken lain. Prabowo lebih memilih titik aman meski Proses pencalonan Gibran menuai banyak kritikan akibat putusan MK, Gibran dianggap sebagai Dewi Fortuna buat Prabowo setelah gagal di tiga pilpres sebelumnya (2009, 2014, 2019), dukungan Jokowi akan memudahkan Prabowo menggapai impian menjadi presiden.
Meski Jokowi mengatakan dihadapan publik tidak memihak pada satu Paslon, logikanya tidak ada seorang ayah yang tidak membantu anaknya apalagi dia memiliki kekuasaan penuh mengarahkan bawahannya untuk membantu memenangkan anaknya.