Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: mengapa banyak kaum muda enggan berhasa daerah?
by
Raflesia
on 19/04/2024, 08:51:26 UTC
Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah.
Dari laporan penelitian, disebutkan setidaknya ada 18 bahasa daerah yang berada dalam kondisi terancam punah.
Keberagaman di negara kita merupakan kekuatan dan itu sebabnya negara kita begitu kuat dan besar hingga saat ini. Bahasa, budaya, suku dan agama merupakan kemajemukan yang ada dan ini perlu dirawat agar terus hidup di dalam kehidupan masyarakat di dalamnya. Cinta tanah air merupakan kecintaan terhadap perbedaan dan seharunya ini perlu dijaga agar tidak hilang, karena ketika masyarakat bisa saling menghargai maka semuanya berjalan dengan baik.

Saat ini saya pikir perkataan seperti itu hanya menjadi sebuah kiasan saja karena banyak sekali yang mengatakan bahwa kita harus menjaga budaya, bahasa dan lain-lain tetapi pada akhirnya mereka yang mengatakan hal itu terkadang tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi dalam krisis budaya yang kita alami sekarang.

Meskipun memang tidak semua seperti itu tetapi mayoritas masyarakat sekarang termasuk mungkin saya sendiri berada di dalamnya adalah salah satu orang yang justru perlahan meninggalkan budaya yang kita miliki dari segi adat, budaya dan bahasa karena pengikisan seperti ini terus terjadi dan keinginan kita dalam melestarikan budaya semakin mengikis seiring perkembangan zaman.

Kita bisa ambil contoh sekarang dimana beberapa tahun lalu ketika saya masih kecil di daerah yang saya tempati sekarang masih banyak anak-anak yang memainkan pertandingan atau kesenian daerah tetapi saat ini hal itu sudah tidak terlihat, selain itu dari segi bahasa saja atau dari contoh kecil saja nama anak kita bahkan sudah meninggalkan nama daerah dan menggantinya dengan nama yang lebih modern dan terkesan ke barat-barat an karena dianggap tidak gaul dan secara sadar atau tidak itu sudah menjadi pengikisan dalam budaya yang dimiliki sehingga kita tidak bisa munafik bahwa kita sendiri juga lah yang merusak dan mulai mengikis budaya yang kita miliki dan itu semakin terbawa kepada anak cucu kita pada akhirnya.