Memang pada pola pergerakan harga ETH dan Bitcoin itu sejalan sejauh ini dan itu menandakan persepsi anda benar akan hal itu, namun mungkin dengan ETH kita bisa menjadikannya aktif di ekosistemnya dan mendapatkan beberapa proyek yang ada di ekosistem ETH jadi keuntungannya bisa di take dari sana, seperti staking dan lainnya, tetapi bagi orang yang pure investmen maka BTC adalah solusi utamanya karena merupakan barang sejenis jika melihat dari sisi investment tanpa aktif di jaringannya.
Staking ETH juga butuh minimal 32 ETH, atau setidaknya butuh fiat 1,5 milyar rupiah. Angka segitu tentu tidak cukup dilakukan oleh investor kecil yang modalnya minim. Kecuali kalau stakingnya di exchange, modal 0.05 ETH pun bisa di Indodax, namun ya nanggung, kalau staking di exchange gitu mending staking coin lainnya yang APY return-nya tinggi dari ETH semisal DOT yang APY-nya bisa 12,99% per tahun.
Iya memang kalo ngejarnya reward staking minimunya cukup tnggi untuk di jaringan ETH contohnya di protokol Lido, ya kalo ngejarnya APY memang butuh yang memiliki tawaran jauh lebih besar daripada menggunakan ETH untuk di staking, seperti yang agan katakan, itupun tergantung kita percaya atau tidak sama Altcoin yang lain. Tetapi opsi lain selain itu bisa di gunakan untuk pengejaran airdrop project yang ada di jaringan ETH, dan sejauh ini lumayan worth it imbal hasilnya, itupun jika memang tujuan investasinya memiliki rencana lain terhadap Investasi yang di lakukan di ETH, namun jika memang hanya untuk membeli dan hold saja, lebih baik Bitcoin daripada ETH sejauh ini secara performa jauh leih baik Bitcoin daripada ETH dari segi presentase keuntungan dan keamaannya selain itu juga merupakan ibu dari segala pergerakan harga.