mungkin kemaren memang gitu gan, dana nya sengaja di alokasikan untuk kampanye, btw dari berita yang saya baca gan, banyak juga caleg yang sengaja memborong beras untuk tujuan kampanye politik, nah kalo sekarang udah gak ada lagi, mereka yang gagal terpilih hanya bisa menghitung biaya kerugian saja.
Iya gan, mereka mengalokasi anggaran dana untuk keperluan kampanye mereka, seperti kampanye capres kemaren, sangat banyak memakan biaya dari pemerintah untuk pak wowo, menteri keuangan mengumumkan jumlah utang negara terus bertambah, dimasa kampanye kemaren negara berhutang lagi dengan alasan yang tidak jelas, dan banyak dari para caleg yang memborong beras sehingga harga beras melonjak tinggi akibat kelangkaan dan ketidak cukupan stok karna telah di borong oleh pengusaha yang ingin menjadi calon legislatif, dan ujunga-ujungnya gagal juga para caleg yang seperti itu akhlaknya.
Sebenarnya masalah pangan itu harus benar-benar di jaga oleh pemerintah agar tidak terjadi kelangkaan kebutuhan seperti beras yang saat ini sudah menjadi masalah besar bagi kita semua masyarakat Indonesia padahal kalau kita lihat di lapangan Indonesia sangat banyak sawah di setiap provinsi namun harga beras terus meningkat dan kelangkaan seperti yang terjadi saat ini, saya rasa ini bukan masalah caleg yang telah memborong beras saat melakukan kampanye namun ada pemain lain yang sengaja menyimpan beras untuk mencari keuntungan yang lebih besar.