Ketum PSSI adalah mantan pemilik Inter Milan, saya rasa beliau ini bisa belajar dari aturan yang ada di Eropa terkait pelanggaran berat yang dilakukan oleh pemain terhadap pemain lain. apa itu denda 25 juta, denda yang tidak berasa apapun untuk Wahyudi yang mungkin memiliki gaji hampir atau lebih dari 1 M per tahun. Ini bukan denda, tapi ini guyonan dari komdis PSSI. Seharusnya dendanya bisa setengah dari gaji pemain per tahun minimal. Larangan bertanding setengah musim, baru bisa bikin efek jera. Kalau cuma 25 juta, sanksi 3 pertandingan, bisa tuh dibuat alasan untuk nendang kepala lagi. Apalagi Bruno ini masih muda, kalau dia benar memutuskan pensiun dini, maka Wahyudi ini sudah mematikan karir pemain lain. Komdis harusnya juga memikirkan pemain Persebaya ini.
Kelemahan liga Indonesia adalah saat bertanding ke kandang lawan selalu dipecundangi oleh tuan rumah padahal secara permainan semua dikuasai oleh tim tamu, tapi tetap kalah karena secara strategi dibuat oleh tuan rumah, diatur dari tempat penginapan sampai dengan perangkat pertandingan.. makanya tidak heran lagi jika menghadapi tuan rumah jarang sekali dimenangkan oleh tim tamu. ini harus dibenahi benar benar oleh PSSI selaku penyelenggara pertandingan sepakbola Indonesia. Dan juga sudah saatnya wasit-wasit yang masih nakal untuk diberlakukan sanksi berat. Semoga sepakbola Indonesia tumbuh berkembang
Banyak yang merasa begitu terutama para seporter atau penonton, pemain sepakbola Indonesia sering mendapatkan perlakuan seperti ini,tapi entah lah belum ada pembuktian nya juga sampai saat ini,apa karena kita juga kurang mempunyai bukti yang kuat atau juga kita tidak punya alat-alat canggih untuk mendeteksi kecurangan yang dilakukan tuan rumah.
Karena seharus nya pssi juga bisa bertindak tegas untuk menghadapi tuan rumah jika tim sepakbola Indonesia main ke tim lawan,harus di benahi bener-bener sih menurut saya untuk pormasi tim sepakbola Indonesia ini.