Pertanyaan sederhana sekarang yang ada di benak saya
1. Apakah memang instansi seperti Bea Cukai dan beberapa biro jasa lain yang berhubungan dengan negara memang seperti ini?
2. Apakah memang kita harus mulai membuat sesuatu menjadi viral terlebih dahulu agar kebobrokan dan beberapa masalah yang memang selalu dirasakan terekspos sampai ke akar-akarnya?
Instansi pemerintah yang satu ini memang agak laen, Bea Cukai sudah menelan banyak keuntungan dari barang barang yang mereka tahan, jujur ini adalah aktivitas bisnis yang sengaja mereka jalankan yang Viral masih untung bisa ditindaklanjuti tapi bagi korban yang tidak bisa memviralkan mungkin hanya sebatas mengikhlaskan saja tanpa adanya perhatian dari pihak mana pun. Bea Cukai Indonesia sangat berbeda dari negara manapun dan ini menjadi penyakit buruk untuk reputasi sebesar instansi negara. Banyak ketidakpuasan publik yang semakin sulit untuk diselesaikan, dan Bea Cukai sendiri sulit untuk diselidiki karena katanya otoritas penyidik yang tidak bisa ikut campur. Adapun sebatas laporan dll pada akhirnya Bea Cukai tetap berjalan dan oknum oknumnya pun lolos dari ancaman. Sampai detik ini banyak kasus yang melibatkan oknum Bea Cukai tidak pernah berakhir di penjara atau kena sanksi. Berarti otoritas Bea Cukai memiliki power yang begitu besar. Saya tahu mereka menjalankan tugas tapi jika harga barang yang harus di tebus lebih besar nilainya ketimbang barang itu sendiri tentu sangat tidak masuk akal, tidak hanya sekali tapi hampir 90% ini dilakukan di semua barang yang datang dari luar negeri.