Bitcoin adalah mata uang digital yang beroperasi tanpa otoritas pusat. Transaksinya dicatat dalam buku besar publik yang disebut blockchain. Proses ini melibatkan beberapa langkah utama:
1.Transaksi: Pengguna mengirim Bitcoin melalui dompet digital.
2.Verifikasi: Transaksi diverifikasi oleh jaringan komputer yang disebut node.
3.Penambangan (Mining): Penambang memecahkan teka-teki matematika untuk menambah transaksi baru ke blockchain, dan sebagai imbalannya, mereka mendapatkan Bitcoin baru.
4.Blockchain: Setelah diverifikasi, transaksi ditambahkan ke blockchain, yang bersifat publik dan tidak dapat diubah.
Kelebihan Bitcoin
1.Desentralisasi: Tidak dikendalikan oleh pemerintah atau lembaga keuangan, mengurangi risiko intervensi dan manipulasi.
2.Keamanan: Transaksi diamankan melalui kriptografi, membuatnya sulit untuk dipalsukan atau diubah.
3.Transparansi: Semua transaksi tercatat di blockchain yang dapat diakses publik.
4.Keterbatasan Pasokan: Jumlah Bitcoin dibatasi hingga 21 juta, yang dapat membantu melawan inflasi
Kekurangan Bitcoin
a.Volatilitas: Harga Bitcoin sangat fluktuatif, membuatnya kurang stabil sebagai alat tukar atau penyimpan nilai.
b.Penggunaan Ilegal: Anonimitas relatifnya menarik bagi aktivitas ilegal.
c.Skalabilitas: Kecepatan transaksi dan biaya bisa meningkat saat jaringan sibuk.
e.Konsumsi Energi: Proses penambangan membutuhkan energi yang sangat besar, menimbulkan dampak lingkungan
Bitcoin menawarkan model keuangan alternatif dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri, yang membuatnya menarik dan kontroversial dalam dunia keuangan global.
Apa yang diperlukan untuk mulai menambang Bitcoin dan bagaimana cara kerja penambangan?
Reference
Nakamoto, S. (2008). Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System. Bitcoin.org.
Narayanan, A., Bonneau, J., Felten, E., Miller, A., & Goldfeder, S. (2016). Bitcoin and Cryptocurrency Technologies. Princeton University Press.