Saya tidak tahu namanya apa tetapi di daerah saya selalu ada pembagian beras di desa yang memang harusnya di peruntukan untuk mereka yang membutuhkan tetapi memang seperti yang terjadi dan seperti perkataan mas selain dari saudara aparatur desa, tidak sedikit yang mendapatkan hal itu adalah orang-orang yang bisa dianggap kaya dan tidak sesuai dengan kriteria yang seharusnya sehingga pada akhirnya ini memunculkan sebuah situasi dimana ada seperti pembedaan perlakuan untuk beberapa masyarakat yang harusnya cocok diberikan subsidi justru itu terkesan di abaikan.
Coba saja ente telusuri lagi pasti yang mendapatkan jatah beras tersebut masih bau-bau saudara dan sanak dari aparat desa, kalau pun bukan saudara, pasti aparat desa tersebut berupaya menjilat orang kaya tersebut supaya kelihatan baik dan dapat manfaat dari orang kaya tersebut. Kalau ane sih tidak heran gan, yang begini ini sudah jadi rahasia umum, dan jadi kebiasaan di banyak tempat. Program-program rakyat miskin sekarang ini hanya dijadikan tameng bagi orang kaya untuk merongrong semua yang menjadi hak orang miskin. Contoh saja pembelian gas 3kg, padahal untuk orang yang kurang mampu, tapi yang beli dan antre malah pakai mobil pajero, beli pun tidak 1 tapi 10, yang digunakannya untuk jualan cilok dan ayam kfc depan indomaret.
Benar gan, nepotisme yang terjadi di kubu pejabat daerah sudah bukan rahasia umum lagi, ketika saudara anda adalah perangkat desa (contoh saja) maka anda akan dapat sedikit cipratan dari bantuan sosial yang di berikan pemerintah pusat untuk warga yang tak mampu, ini lah kebobrokan yang sulit di hilangkan dari negara kita
Bantuan dari pusat, jarang sekali bisa sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan, kecuali anda punya hubungan baik dengan perangkat desa atau petugas kelurahan