Penggunaan energi fosil yang masif memang menjadi tantangan besar, namun langkah-langkah untuk beralih ke energi terbarukan seperti geothermal, tenaga air, dan angin menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya membuat penambangan lebih ramah lingkungan. Selain itu, peningkatan efisiensi alat mining juga berperan penting dalam mengurangi dampak lingkungan. Perubahan-perubahan ini menunjukkan bahwa industri penambangan Bitcoin dapat beradaptasi dan berkontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan.
Semakin banyak dan besarnya persaingan mining, maka semakin besar juga daya yang dibutuhkan. Semakin hari, hash yang dibutuhkan untuk menemukan block semakin tinggi maka dibutuhkan juga sumber daya yang besar untuk itu. Setahu saya, penggunaan energi-energi terbarukan kayak solar cell, tenaga air, tenaga angin, dsb itu tidak begitu menghasilkan energi yang besar dibanding dengan energi fosil yang dipakai sekarang ini, sehingga jika miner menggunakan energi terbarukan tersebut, mereka jelas akan kalah bersaing dengan miner yang menggunakan energi fosil.
Kalo untuk sekarang renewable energy memang masih kalah bersaing dengan sumber energi konvensional karena pada dasarnya renewable energy masihlah dalam tahap awal sehingga cukup wajar jika biaya pengadaan dan operasionalnya terbilang mahal. Mungkin seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan tekhnologi, maka renewable energy bisa menjadi lebih ekonomis dan bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk penyokong kebutuhan aktifitas mining dan sebagainya.
Kelemahan lainnya meskipun renewable energy sumber dayanya tidak bisa habis, namun untuk pemenuhan akan kebutuhan sumber energi bisa saja tidak bisa dilakukan secara non-stop karena memang sangat bergantung pada kondisi alam. Contoh untuk solar panel jelas akan mengalami penurunan jika terjadi mendung atau musim hujan/dingin. Seperti halnya dengan turbin bertenaga angin, pada musim angin tidak bertiup kencang maka efisiensinya juga akan ikut turun.