Sangat memalukan bahwa sekelas pemerintah pusat, itu tidak dapat menjaga data negara dengan baik dan bahkan mereka tidak memiliki backup atas data yang hilang tersebut. Jelas situasi seperti ini jelas sangat mengkhawatirkan, karena tanpa memiliki backup, data yang telah diretas tersebut dan terenkripsi mungkin tidak dapat dipulihkan kembali, terkecuali dengan membayar tebusan. Ya, kemungkinan data tersebut akan hilang secara permanen.
Dan disini saya merasa cukup kecewa dengan pemerintah yang acuh tak acuh dan seakan tidak peduli dengan keamanan siber dan data negara. Namun yang menjadi praduga saya, apakah memang skenario peretasan data ini sengaja dibuat untuk menghilangkan barang bukti, atau untuk menutupi kemungkinan adanya kasus megakorupsi..? Apakah mungkin saja begitu, dan bagaimana menurut Anda.?