Pemerintah itu bukan main-main, mereka sudah bekerja sebisanya menurutnya dan semaksimal mungkin, namun yang di sayangkan adalah mereka bukan ahlinya, itu yang menjadi masalah, kepekaan mereka dan pengetahuan mereka tentang keamanan data negara hanya sebatas itu, sehingga tidak terpikirkan untuk membackup data-data itu.
Walau pun diback up, tetap saja data tersebut sudah ada di tangan hacker yang sewaktu-waktu bisa dijual di black market. Saya agak miris juga melihat pemerintah sudah senang dikasih key gratis, padahalnya esensinya bukan di situ, tapi semua data yang disimpan sudah terblow up dan terekspose oleh hacker. Jadi jangan heran kalau di slik road market akan banyak yang jual data-data KTP, pasport, SIM, NPWP, dsb asal indonesia. Karena semua data 275 juta penduduk indonesia sudah ada di tangan hacker.
Mereka kasih key gratis, ya karena sudah punya nilai tawar tinggi yaitu data seluruh rakyat indonesia.
Jika di pikirkan itu benar, dan berita yang heboh seolah hacker itu baik karena mengembalikan data, padahal mereka tertawa karena mungkin mereka sudah memilikinya.
Dan jika benar begitu, itu sungguh lucu, dan mungkin yang paling mengecewakannya lagi adalah data saya ada disana, mungkin di tangan mereka hari ini.
Entahlah ini membuat saya tidak tahu harus berbuat apa dengan pemerintah seperti ini, saya harap ketuanya di ganti, itu adalah ganjaran yang cukup sepadan menurut saya, terlalu sopan santun itu adalah pilihan buruk untuk sebuah pemerintahan.
Menyikapi kasus peretasan PDN, menurut saya itu merupakan sebuah kemunduran nyata di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi pada saat ini. Kasus tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan mendasar, yang pada intinya semua orang ingin mengatahui siapa yang paling bertanggungjawab atas terjadinya pembobolan data Pemerintah. Disisi lain, saya yakin Negara Indonesia tidak kekurangan anggaran untuk membangun sebuah sistem yang aman. Kemudian, saya juga yakin ada ratusan atau bahkan ribuan sumber daya manusia yang berkompeten di bidang terkait. Selanjutnya, saya meyakini bahwa pejabat Pemerintah bukanlah sekelompok orang yang bodoh.
Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi, kita masyarakat biasa tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik layar, sehingga kita hanya bisa berspekulasi dari apa yang kita baca dari berbagai media. Yang jelas kepercayaan publik terhadap Pemerintah telah menurun, hampir setiap Instansi mendapatkan sorotan negatif, ini bukanlah barang baru di Negara Indonesia. Mungkin data para pejabat Negara juga di perdagangkan di slik road market, itu sangat riskan untuk keamanan Negara. Betapa kacaunya tata kelola Pemerintahan di Negara ini, semoga saja kedepan menjadi lebih baik.