Dan ada spekulasi yang berkembang ternyata kekacauan PDN ini bukan disebabkan oleh hacker, tapi memang orang Kominfonya sendiri yang pengen dapati uang tebusan + naikin anggaran Kominfo. Dan ini cukup logis, karena hacker mana yang mau meretas data negara terus ngasih kunci secara cuma-cuma? kecuali memang ada orang di dalam yang mau meraup keuntungan dari ini. Dan juga polisi tidak mau melakukan pelacakan atau tindakan apapun terkait dengan masalah ini, beda dengan kasus Bjorka kemarin. Jadi ada indikasi bahwa ini cuman akal-akalan petinggi Kominfo saja.
Ada kemungkinan seperti itu juga Om. Tetapi saya juga percaya kalau PDN kita berhasil di hack. Pertama ada isu bahwa PDN kita dilindungi olehh Windows Defender yang notabene-nya adalah antivirus bawaan Microsoft dan tidak memiliki spesifikasi khusus untuk keamanana seperti data nasional
[1]. Yang geramnya anggarannya tidak main-main, 700 miliar hanya untuk sebuah server dengan pengamanan Windows Defender. Kedua, kata sandi PDN-nya aja pakai Admin#1234
[2]. Kurang lucu apa orang-orang tua yang ada disana? Apalagi mereka cukup senang ketika key-nya diberikan secara gratis dan hacker meminta maaf karena sudah menyebabkan kegaduhan di seluruh Indonesia. Saya yakin key-nya diberikan secara gratis setelah datanya dijual di forum darkweb. Mana mungkin hacker hanya sekedar iseng dan melakukan prank. Jika beneran telah di-hack saya yakin hackernya pasti sedang menertawakan kebodohan pemerintah kita dalam melindungi data nasional.
[1]
Windows Defender Dinonaktifkan Saat PDN Diserang Ransomware, Pakar Keamanan Siber: OS Berhasil Disusupi[2]
Terungkap, Akses ke Server PDN Pakai Password Admin#1234