Banyak sekali motivator yang selalu membagikan kiat suksesnya dengan merintis sebuah usaha atau bisnis dari awal, tetapi disisi lain kita juga tidak tahu bahwa pada akhirnya orang-orang yang menjadi motivator itu rata-rata memiliki privilage sendiri seperti mereka yang terlahir dari keluarga kaya atau sudah cukup nyaman karena terlahir dari sendok emas.
-snip-
Saya lebih menghargai motivator atau siapapun yang menceritakan tentang kisah suksesnya tetapi tidak menampik privilege yang telah diterimanya. Hampir 90% yang mengaku sukses dari nol tapi pada kenyataannya dibantu sama privilege. Ada yang mengatakan dia memulai usaha tanpa modal dari orangtuanya, dan mengatakan bahwa siapapun bisa sukses tanpa modal orangtua. Tetapi setelah ditelusuri lebih jauh ternyata dia memulai dengan bermodalkan pinjaman dari Bank. Pertanyaan saya memang siapapun bisa mendapatkan pinjaman dari Bank apalagi untuk nominal yang cukup besar? Akan lebih bijak jika dia menyebut tentang semangatnya merintis usaha dan mengakui bahwa dia mendapatkan privilege yaitu kemudahan mendapatkan pinjaman modal usaha dari Bank.-snip-
.Tidak salah memang untuk memberikan sebuah sugesti agar kita lebih termotivasi lagi hanya saja menurut saya itu sama saja seperti memberikan harapan palsu yang jelas-jelas hal itu akan sangat sulit untuk tercapai dan bisa mengikuti mereka para motivator ketika ketimpangan dalam modal dan dalam privilege yang berbeda.