Kalo mau menerapkan diversifikasi emang harus dilakukan dengan benar pada aset yang tepat dan juga ada pembatasan berapa banyak koin yang akan di pegang.
Koin-koin teratas bisa jadi piliha terbaik dan juga tergantung riset maisng-masing orang.
Diversifikasi yang tidak dilakukan secara tepat bisa jadi awal dari banyak kerugian.
Seperti ketika memegang banyak altcoin dengan harapan akan naik semua secara perlahan, tapi ketika Harga Bitcoin anjlok semua altcoin tersebut turun drastis.
Tentu ini gak baik dan perlu adanya pembatasan berapa banyak koin yang dipegang, semisal minimal 2 koi atau maksimal 5 koin saja.
Setiap koin juga mempunyai masa recovery harga yang berbeda, mungkin ada lebih cepat atau bahkan sangat lamban.
Diversifikasi bisa di terapkan di Non-crypto juga, seperti di Emas, Properti atau jenis investasi lain.
Ketika harga crypto anjlok masih ada aset non-crypto yang mungkin harganya lebih stabil dan masih ajdi harapan untuk terus naik.
Makanya itu Om, yang saya tekankan, saat seseorang melakukan diversifikasi pada investasi mereka itu tidak sebaiknya hanya karena dorongan atau ajakan seseorang, dan sebelum melakukan itu, mereka harus tahu betul mengenai dari kegunaan diversifikasi. Pernah saya memiliki kenalan yang melakukan diversifikasi secara membabi buta, karena yang menjadi acuannya adalah aset-aset yang marketnya sedang menghijau tanpa mendalami latar belakang dari aset (koin/token) yang dipilihnya.
Bahkan saking gemesnya, saya sarankan kepada kenalan tersebut, untuk mempelajari pembagian modal terlebih dahulu, yang didasarkan atas prosentase (potensi) keuntungan/kerugian, sehingga dari situ bisa diterapkan plan manajemen resikonya. 50% buat diversifikasi, 15% buat spekulasi dan 35% buat back-up atau momen dadakan.
Sekarang ketika market lagi lesu, perlu duit cadangan untuk Buy Back di harga paling Dip.
Harapan setiap orang pasti ingin mendapatkan entry di harga paling Dip, namun itu sudah pasti tidak akan bisa didapatkan (meskipun bisa faktornya hanya karena keberuntungan saja). Yang cukup aman adalah melakukan entry setelah Dip tercipta, atau pada saat terjadi momen reversal (uptrend sudah terbentuk).