Kalau skala miningnya gede dan output pengeluaran listriknya sama atau lebih kayak hotel dan mall, saya rasa tidak masalah, mungkin PLN akan menaikan golongan listrik yang mereka pakai. Contoh saja kayak PT. Cipta Aset Digital [1], yang merupakan perusahaan mining terbesar di Indonesia, saya rasa mereka ini menggunakan skala listrik golongan Industri, karena perbulan saja biaya listrik yang mereka habiskan bisa sampai 6,5 Milyar rupiah.
Paling enak itu kalo bisa melakukan aktifitas mining, tapi sumber daya energinya gratis

Saya pernah punya kenalan miner dan memang bisa dibilang sangat beruntung. Dia diijinkan untuk melakukan mining menggunakan listrik dipabrik tempat dia bekerja dan itu tidak dikenakan pungutan sama sekali. Jadi berapapun coin yang didapatnya menjadi memiliki profitabilitas yang sangat tinggi karena tidak dipotong oleh cost mining. Namun karena lokasi tempat dia menaruh perangkat mining cukup terbuka, jadinya dia harus sering-sering melakukan maintenance karena dalam waktu sebentar saja banyak debu yang bersarang di perangkat tersebut.
Ini menjadi sesuatu yang langka, apa lagi sekelas perusahaan swasta dimana profit sudah menjadi tujuan utama mereka. Kalau mendengar ada perusahaan yang membolehkan mining dengan keuntungan dibagi itu sudah biasa, tapi kalau full profitnya untuk diri sendiri itu sungguh luar biasa. Mungkin teman sampeyan itu supervisor atau manajer perusahaan tersebut sehingga tidak begitu diperdulikan apa biaya listrik perusahaannya mahal atau enggak. Atau mungkin karena tidak tahu, dan karena manajemen anggap mining itu sama kayak ngidupin PC atau ngecas HP.