Kek nya kedepan nya bakal full pemain naturalisasi deh tapi moga aja ada pemain lokal yang tetap bisa konsisten dalam permainan mereka, ane lebih suka pada Arhan Pratama dengan lemparan bola yang jauh, itu korner tangan

.
Kayak nya Ernando masih kurang percaya diri deh karena kemarin saat melawan Filipina melakukan blunder untung itu korner coba kalau masuk gawang bisa berabe nih, nah dengan seperti ini bisa saja nanti kalau udah siap Martin Paes bisa menajdi kiper utama Ernando tergeserkan.
Saya rasa semua masih memungkinkan terlepas dari apakah pemain natrulalisasi atau pemain lokal yang sudah teruji semuanya masih bisa memiliki peluang yang sama asalkan performa mereka bagus. Hanya saja untuk pemain natrulalisasi tetap akan memiliki privilege lebih tinggi jika pada akhirnya patokannya adalah performa dalam kompetisi besar. Banyak pemain natrulalisasi yang bermain di Eropa yang tentu saja ini menjadi poin plus karena bandingannya jika kita melihat liga 1 dengan eredivisie walaupun kasta kedua maka akan jauh lebeih baik melihat Eredivisie sebagai pilihan bukan.
Ada banyak pemain lokal (bukan keturunan) yang cukup bagus dan bisa bersaing seperti Ridho, Ernando, Asnawi, Arhan atau Marselino (walaupun untuk Marselino cenderung sedikti lebih egois

) tetapi memang mereka masih sangat bagus dalam persaingan tempat utama. Tetapi ketika perbandingan Marten Paes dengan Ernando jelas pilihan utamanya Marten terlebih dia di MLS sudah mendapat keuntungan dengan bertemu pemain besar seperti Messi, Chielini, Douglas Costa atau Shaqiri walaupun usia mereka tidak muda lagi tetapi Marten memiliki pengalaman lebih baik. Bukan berarti Ernando buruk karena pada akhirnya kita memilih yang terbaik dari terbaik untuk skuad Indonesia. Tetapi jika pada akhirnya pemain natrulalisasi seperti Marten Paes atau bapak-bapak profesor dengan gaya nyentriknya di lapangan (Haye) sekalipun jika bermain buruk mereka juga bisa kehilangan tempat utama dan digantikan pemain lokal ketika ekspektasinya tidak sesuai dengan harapan.