Pendapat anda benar juga ya, membiasakan bebricara bahasa daerah juga bisa membantu membiasakan kita berbicara bahasa daerah.
Dan kalau saya pikirkan lagi, misal sekalipun kita pindah daerah, kalau bisa berbahasa daerah asal kita akan membuat kita lebih cepat bergaul dengan teman sedaerah lain. Di beberapa kampus juga terdapat banyaknya paguyudan untuk mahasiswa daerah lain.
Tetapi kalau dinilai secara global, susah juga. Apalagi kalau menghadapi rasisme di suatu daerah baru, contoh saja orang yang menggunakan logat jawa dalam bahsa Indonesia akan dijadikan sumber bercandaan dan bisa membuat tidak nyaman, jadinya secara perlahan membuat orang tersebut berusaha menghilangkan logatnya dan mulai jarang berbahasa daerah karena itu.
Membiasakan diri untuk berbicara bahasa daerah ketika kita ada di tempat asal akan membantu kita untuk memahami bahasa daerah asal kita. Kita juga bisa membantu teman-teman sedaerah supaya mereka juga mau menggunakan bahasa daerah dan tidak enggan atau malu menggunakannya.
Dengan menggunakan bahasa daerah di tempat kita tinggal bisa mempermudah kita untuk memahami pergaulan sehari-hari dan kita juga bisa lebih akrab dengan masyarakat di tempat kita tinggal. Kita tidak perlu berpikir tentang rasisme atau hal lainnya karena itu hanya akan menghambat kita untuk memahami yang terjadi di daerah tempat tinggal kita.
Kita sendiri yang menentukan kapan dan dimana kita bisa menggunakan bahasa daerah dan jika kita menemukan ada rasisme atau hal-hal seperti itu, kita bisa menjauhkan diri dari mereka.