Saya lebih tertarik untuk membahas substansi thread ini.
Minat Cryptocurrency yang Tinggi
Indonesia
Banyak orang Indonesia yang melihat cryptocurrency sebagai peluang investasi yang menarik, terutama mengingat pertumbuhan pasar crypto yang signifikan.
Orang Indonesia banyak yang belum melek investasi, mereka melihat ini bukan sebagai peluang, dan apa yang terjadi sekarang ini cuma hype, atau istilahnya musim-musiman. Kalau lagi masa bullrun orang indonesia akan ramai-ramai beli crypto, tapi kalau lagi bearish kompak ngejual semua aset. Kebalikan sama orang luar negeri, mereka berinvestasi dan beli crypto ketika lagi bearish, dan ngejual asset crypto ketika masa bullrun. Makanya sri mulyani ketawa ngelihat cara investasi orang indonesia.
Faktor Ekonomi dan Sosial
Di negara-negara seperti Turki dan Indonesia, ketidakstabilan ekonomi sering kali mendorong penduduk untuk mencari alternatif investasi. Cryptocurrency sering kali dipandang sebagai cara untuk melindungi kekayaan dari inflasi dan ketidakpastian ekonomi, sehingga meningkatkan aktivitas di forum terkait.
Di Rusia, minat yang tinggi terhadap teknologi dan inovasi sering kali tercermin dalam partisipasi aktif di forum seperti ini. Penduduk Rusia cenderung memiliki ketertarikan yang mendalam dalam teknologi dan investasi, yang memengaruhi tingginya keterlibatan dalam diskusi crypto.
Karena forum ini cukup menghasilkan sehingga mereka giat beraktifitas di forum ini. Jikalau forum ini hanya berdiskusi saja tanpa ada bounty, signature service, games atau hal gratis lainnya, saya yakin forum ini sepi.
Dampak terhadap Komunitas Global
Dominasi Indonesia, Turki, dan Rusia dalam diskusi forum dapat menyebabkan terpusatnya informasi dan perspektif. Ini mungkin mempengaruhi bagaimana ide dan inovasi dikembangkan dan dibagikan dalam komunitas global.
Saya akui ketiga negara tersebut memiliki SDM-SDM yang handal dalam hal cryptocurrency, namun di negaranya sendiri banyak yang tidak diakui dan mereka-mereka yang tidak diakui tersebut berekspansi ke negara lain yang berani membayar ide-ide dan inovasi mereka. Seperti contoh Indonesia, kita tahu sendiri bagaimana perlakuan mereka terhadap SDM yang memiliki kecakapan ilmu dan pengetahuan, gaji kecil dan tidak ada perhatian sama sekali terhadap penemuan-penemua penting dalam hal crypto. Oleh karena itu banyak di antara mereka lebih memilih mengembangkan ilmunya untuk negara lain karena dapat bayaran lebih mahal dan sangat diperhatikan posisinya.