Sekarang kita sudah tau pada akhirnya Anies tidak akan pernah menjadi Gubernur DKI jakarta, jangkankan untuk menjadi Gubernur DKI dia ikut kontes dalam pilkada saja tidak bisa padahal pak Anies di dalam survey elektabilitasnya cukup tinggi.  Tapi para elit sepertinya memang sengaja tidak memberikan peluang untuk Anies karena jika Anies maju sebagai calon Gubernur akan sulit di kalahkan maka mereka berfikir daripada sulit di kalahkan lebih baik di jegal saja agar tidak bisa ikut pilkada.  Inilah wajah demokrasi di Indonesia semakin hari semakin rusak karena untuk calon Gubernur bukan atas kemauan masyarakat tapi kemauan para elit partai. Ini terlihat nyata kalau kita mengikuti dinamika politik yang terjadi di DKI jakarta sebelum pencalonan Gubernur bagaimana para elit tidak mempertontonkan moral politik yang baik kepada masyarakat.

Dampak nya apa sekarang? Masyarakat jadi bingung karena pilihan yang mereka inginkan tidak ada, maka terjadilah sekarang gerakan untuk mencoblos semua paslon. Kalau sudah begitu bukankah demokrasi sekarang sudah tidak sehat padahal golput sangat di larang dalam demokrasi tapi dengan mencoblos semuanya bukannya sama aja golput?