Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Topic OP
Budaya Apa Sih yang Bikin Wakanda Sedih?
by
mu_enrico
on 23/09/2024, 17:55:05 UTC
Disclaimer: Tulisan ini dibuat di malam hari ketika tiba-tiba keluar inspirasi buat bacot, mohon maaf kalo tidak berdasarkan teori (teorinya harusnya ada tinggal cocoklogi sendiri).

So, Wakanda adalah negara yang KAYA SDA tapi kenapa warganya sedih (alias miskin), sudah tentu jawabannya adalah SDM Rendah. Namun kita gali lagi apa yang bikin SDM kita ini rendah. Apakah ada salah budaya (culture) di sini?

1. Wakanda bukan berdasar Merit-okrasi.
Sudah jelas dari berdasarkan definisinya dari kamus, merit = "the quality of being particularly good or worthy, especially so as to deserve praise or reward" kalau diterjemahkan pakai bahasa menjadi: kualitas yang baik sehingga pantas mendapat imbalan. Sistem di Wakanda tidak didasarkan pada kualitas seseorang, sehingga kualitas baik tidak otomatis dihargai. Agan pandai, agan bekerja keras? Di Wakanda agan masih kalah dengan kandidat titipan lewat jalur belakang.

Contoh yang lebih ekstrim adalah FUFUFAFA bisa jadi Walikota dan kemudian Wakil Presiden.

2. Individualisme yang kurang
Kalau menurut ideologi banteng moncong putih, semua-semua harus gotong royong. Akibatnya dari kecil tidak dididik untuk punya sikap sendiri. Budaya ikutan dari poin ini adalah budaya nyontek, budaya keroyokan, tawuran, budaya korupsi bersama-sama, dsb.

Benar seseorang harus bisa bekerja sama dalam kelompok, tapi kelompok itu bukanlah yang utama dan yang terutama. Yang terutama adalah hasil kerjanya sehingga kalau bisa dikerjakan sendiri kenapa harus dikerjakan bersama-sama? Dalam kurikulum biasanya banyak itu kerja kelompok yang gak guna dan malah bikin mental "gotong royong" naik.

Mental berkelompok ini juga bikin seseorang menjadi lebih pengecut dan tidak mau beda (lain dari yang lain). Sehingga tidak ada kreativitas dan pemikiran out-of-the-box terjadi.

3. Tidak Mandiri Sejak Dini
Budaya di Wakanda tidak mengajarkan kalau usia 18+ silahkan pergi dari rumah untuk mendapatkan pendidikan karakter entah itu di asrama atau sewa sendiri tapi bayar sendiri. Sehingga di usia tersebut energi gabut tidak tersalurkan sehingga bermanifestasi ke hal-hal aneh seperti tawuran dsb. Kalau di Wakanda ngekos pun dapat kiriman per bulan yang kadang jumlahnya bisa buat foya-foya (kalau bokap lo kayaaa) akibatnya mentalnya lembek dan nanti ketika hidup mulai sulit tidak bisa survive.

Survivabilitas ini sangat penting! Yang dimaksud survive adalah bertahan hidup tidak ngutang, tidak nyusahin orang lain, lepas dari campur tangan orang tua, dsb. Di Wakanda itu rata-rata mau kawin biayanya masih minta orang tua. Bisa mandiri ketika sudah "mapan" itu telat menurut ane karena belum tentu bisa "mapan." Kemandirian mulai sejak dini untuk membentuk karakter yang kuat.

Kira-kira segini dulu. Lalu apa yang bisa kita perbaiki? Memperbaiki poin-1 tentu sulit kalau agan tidak jadi pejabat. Paling tidak dimulai dari poin-2 & poin-3 sehingga budaya buruk tidak diteruskan ke generasi yang akan datang, yang kalau tidak berubah akan sama sedihnya dengan generasi tua.

Ada tambahan? Atau tidak setuju? Silahkan didebat tapi ingat posisi "hipotesis" kalau culture yang sekarang itu buruk sehingga outputnya juga buruk.