Berhutang melalui pinjaman online untuk gaya hidup atau dengan kata lain untuk memperlihatkan gengsinya pada banyak orang adalah sebuah kesalahan meskipun saya juga tidak menganggap hal itu sebagai sebuah jebakan bagi banyak orang karena setiap orang yang masih belum mampu untuk membayar hutang lewat pinjaman online itu adalah orang yang menjebak dirinya sendiri kedalam masalah, bukan dijebak oleh orang lain yang membuat layanan itu untuk semua orang. Karena setiap hal yang akan kita lakukan itu tentu bermula dari keputusan dan pemikiran kita sendiri sebelum kita melakukannya, sehingga orang yang nekat mengambil pinjaman online untuk gengsi dirinya sendiri, jelas sudah sangat salah karena hal itu akan lebih tepat apabila digunakan kedalam usaha bisnis yang bisa memutarkan uang dan mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.
Tidak ada pembenaran menggunakan cara apapun untuk pinjaman untuk memenuhi gaya hidup dan itu bisa dikatakan dilakukan oleh orang bodoh yang tidak memikirkan efeknya. Tetapi sayangnya itu dilakukan oleh kebanyakan orang karena persoalan hanya ingin memperlihatkan kepada orang lain bahwa dirinya mampu membelikan barang mewah. Gaya hidup menjadi sebuah gengsi dan memiliki barang mahal atau mewah merupakan kebanggaan padahal jika dilihat kehidupannya tidaklah seimbang dengan apa yang dia lakukan. Pada akhirnya mereka terjebak dengan pinjaman tersebut sehingga gali lobang tutup lobang dan parahnya lagi sebagian orang harus menjual hartanya untuk menutupi hutang seperti tanah dan sawah.
Pada tahap ini mindset yang mempengaruhi keputusan dan biasanya orang yang mengikuti gaya hidup karena tidak adanya didikan tentang cara memanajemen keuangan dan mereka tidak diajarkan bagaimana mengatur keuangan sebelum mencapai tahap pendapatan yang lebih baik untuk membeli barang mewah dan mahal. Tidak adanya kesesuaian yang dilakukan karena memang kehidupannya dipenuhi gaya sehingga apapun caranya akan dilakukan sebab yang terpenting dipandang mampu.