Banyak kasus di mana utang bertumpuk, gali lobang tutup lobang yang berujung pada kesengsaraan terjadi padahal sebetulnya permasalahan tersebut tidak perlu terjadi kalau paham tekniknya. Orang-orang yang mengalami permasalahan ini kebanyakan tidak tau hak dan kewajiban (alias teknik) untuk menyelesaikan utang berdasarkan diskusi ane beberapa kali di dunia nyata. Pada kali ini ane ingin berbagi satu dan beberapa hal yang mungkin bisa bermanfaat untuk agan atau siapa saja disekitar agan yang punya masalah utang.
Gali lobang tutup lobang itulah kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan orang dan sayangnya hutang digunakan pada kebutuhan yang tidak produktif. Meskipun memiliki teknis dalam melunasi hutang saya lebih menyarankan untuk tidak terlibat di dalamnya, apalagi jika hutang digunakan hanya untuk memenuhi gaya hidup, seperti membeli rumah, kendaraan dan lain sebagainya.
1. Jujur dan Terbuka
Dalam kondisi tertentu orang berbohong bukan karena keinginan melainkan keterpaksaan karena tidak memiliki uang untuk menutupi cicilan sehingga tagihan yang terus-menerus akan membuat mereka berbohong dengan alasan tertentu. Sebelum semuanya menjadi lebih panjang sebaiknya pikirkan matang-matang sebelum meminjamkan uang kepada siapapun.
2. Utang memiliki kasta yang berbeda
Kasta yang dimaksud adalah tingkat prioritas, penting tidak, konsekuensinya serius tidak.
Hutang yang memiliki anggunan sebagai pegangan akan jauh lebih beresiko karena ketika seseorang tidak mampu membayar cicilan maka pemilik atau pemberi hutang akan menjual anggunan tersebut. Biasanya hutang semacam ini lebih banyak kita temukan di bank atau di pihak swasta lainnya karena mereka memiliki aturan sebelum memberikan pinjaman kepada nasabah.
Sebaiknya hindari jika memang setelah dikaji meminta pinjaman akan membuat kehidupan menjadi lebih sulit karena daripada menimbulkan masalah dikemudian hari lebih baik mencari solusi lain untuk permasalahan yang dihadapi.