Memang benar Setiap tahun sepertinya ada dana khusus untuk lembaga sosial tapi kita masih lihat banyaknya pengemis yang berkeliaran di jalanan. Apakah masalah ini tidak bisa diatasi okeh pihak tertentu yang terkait dalam sosial. Sangat disayangkan kita melihat yang jadi pengemis tidak hanya orang dewasa akan tetapi anak anak jadi korban.
Tidak sedikit bahkan ada beberapa orang yang membuat anak nya (bayi - balita) terus tertidur karena di bius hanya untuk menarik simpati banyak orang yang pada akhirnya justru hal ini sangat membahayakan karena memang hanya karena mereka ingin mendapatkan uang maka mereka melakukan apapun termasuk eksploitasi terhadap anak.
Ini bukan hal baru karena jika kita balik ke tahun 2022 bahkan di kotawaringin timur terdapat sebuah sindikat pengemis yang bahkan jika kita berbicara tentang penghasilan yang didapat itu bahkan lebih dari pekerja kantoran sekalipun. Hal ini mencuat karena mereka memaksa anaknya untuk mengemis dan tidak tanggung-tanggung 12 anak mereka jadikan sebagai bahan eksploitasi untuk membuat hidup lebih baik dari hasil meminta-minta.
Saat ditanya petugas, pemilik rumah mengakui jika mobil serta harta benda lainnya diperolehnya dari hasil mengemis. dia juga mengaku selama ini memang sengaja mempekerjakan 12 anaknya untuk menjadi pengemis atau pengamen. Dari Setiap anak orangtua pengemis tersebut bisa mendapatkan setoran paling sedikit Rp 200 ribu per orang.
Satu anak Rp.200 ribu paling sedikit dikali 12 orang anak = Rp. 2.4 juta sehari

coba kalau dikali sebualan atau bahkan setahun udah berapa itu.
Sehingga memang tidak aneh ketika banyak sekali sebenarnya pengemis yang bahkan aset kekayaannya lebih tinggi dibanding kita yang memang bekerja biasa bahkan saya mencari artikel tentang hal ini ada bahkan satu pengemis memiliki aset sekitar 1 milyar lebih. Ini sebenarnya yang miris dan harus di bantu itu kita rakyat jelata atau mereka para pengemis abal-abal
5 Pengemis Kaya di Indonesia, Hartanya Ada yang Mencapai Miliaran