Post
Topic
Board Topik Lainnya
Re: Bagaimana sih melawan rasa malas
by
Raflesia
on 02/11/2024, 09:42:38 UTC
Kalo menurutku itu juga tergantung pada karakter dan motivasi dari masing-masing individu, karena meskipun sudah berkeluarga tidak menjamin seseorang laki-laki untuk tidak malas, bahkan walau istrinya mau marah sekalipun, jika yang bersangkutan dasarnya memang (ingin) malas maka mau dipush dengan cara apapun ya akan tetap mager.

Saya bisa ngomong begitu karena memang ada beberapa kenalan saya yang modelnya seperti itu, bahkan ada yang sampai cerai namun tabiat dan karakter malas tersebut masih saja tidak hilang.
Yah karena pada akhirnya itu kembali kepada karakter dimana sikap dan sifat menjadi kendali penuh sehingga tidak ada jaminan apakah mereka yang sudah menikah atau belum itu menjadi patokan mengingat kalo malas ya pasti tetap malas walaupun memang ada sebagian yang asalnya malas tetapi ketika udah berkeluarga merubah itu menjadi lebih baik karena ada sebuah rasa tanggung jawab tetapi masih banyak juga yang kebalikan dari itu.

Di daerah saya juga banyak yang seperti ini bahkan memang tidak jarang melihat para istri mereka kerja bahkan sampai rela jadi tkw di negara orang tetapi suaminya malah leha-leha dan santai menikmati hasil kerja keras istrinya bahkan lebih parahnya ada yang sampai berbohong dari segi capaian seperti membangun rumah, atau membeli sesuatu padahal itu tidak dilakukan yang membuat kondisi semakin parah.
Ini seperti sebuah hal yang sangat lumrah sepertinya di daerah saya tetapi memang ketika sifat nya seperti itu maka sangat sulit untuk dirubah dan tentu hasil akhir cekcok yang besar bahkan sampai ke perceraian bisa terjadi.

Kemalasan bukanlah penyakit tetapi terkadang justru kemalasn lebih parah dari penyakit apalagi jika mereka yang malas tidak sadar akan dirinya sendiri dan tidak ingin mengakui bahwa sebenarnya mereka adalah orang yang bisa dianggap gagal (bagi saya) apalagi untuk lelaki yang sudah memiliki tanggung jawab tetapi tidak bisa merubah sikap (kemalasan) hanya karena menganggap bahwa mereka tidak bisa apa-apa dan selalu menyalahkan takdir.