meski belum ada data pasti dan sekarang hanya hipotesis pribadi saja bagi saya ini sangat menarik untuk didiskusikan, mengapa banyak yang tertarik dengan perjudian dari pada investasi? karena masyarakat kita masih cenderung banyak konsumen dari pada produsen, judi yang sekarang banyak di pakai atau konsumsi yaitu judi online dengan akses mudah, masyarakat banyak tergiur dengan hasil yang di janjikan atau di dapatkan dari bermain judi karena mindset instan untuk mendapat keuntungan dengan modal kecil untung yang berlimpah, berbanding terbalik dengan investasi mindset nya akan membutuhkan waktu lama dengan modal kecil tapi bnefit yang kecil, kesimpulan nya masyrakat kita suka sekali dengan keuntungan yang instan.
Itu mungkin menjadi benar karena pada akhirnya mereka terlalu percaya diri dengan bertaruh dengan insting dan mengahrapkan keuntungan secara instan tanpa harus menunggu lebih lama tetapi justru ini adalah pemikiran yang dangkal menurut saya dimana memang kita hanya terpokus kepada keunutngan besar yang masih bisa diperebutkan tetapi tidak sadar bahwa pada akhirnya itu justru membuat kita hancur dengan cepat.
Hanya saja dengan pola pikir konsumtif yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat kita serta memang dengan harapan keberuntungan yang sangat besar serta tidak memikirkan konsekuensi dengan kemungkinan terburuk inilah yang justru membuat kita terkesan abai dengan tanggung jawab dan akhirnya memilih perjudian daripada hal yang bisa menjadi lebih menguntungkan seperti investasi atau membuat penggolangan uang dengan baik degnan cara yang baik seperti bisnis atau usaha tertentu.
Sulit memang untuk merubah pola pikir seperti ini apalagi untuk mayoritas dari kita yang berada di zona kemiskinan atau kehidupan tingkat ekonomi menengah kebawah terkadang pada akhirnya terkadang apa yang dilakukan tidak melalui pemikiran yang matang yang pada akhirnya mereka merasa keluar dari zona tersebut pun sudah sulit sehingga mereka yang sudah tercebur memutuskan untuk terus berenang daripada keluar dari zona tersbut karena menganggap sudah terlambat untuk berhenti.