Ini juga sama seperti yang saya alami dulu ketika masih awal-awal terjun di dunia kripto. Karena keterbatasan modal dan tergiur dengan portofolio teman-teman yang sukses di beberapa altcoin jadinya saya melakukan diversifikasi berdasarkan rekomendasi orang-orang dari akun kripto di sosial media. Itu terjadi bertahun-tahun yang lalu dan itu memang kesalahan saya yang masih awam terkait dunia kripto. Alhasil saya melakukan diversifikasi beberapa aset yang katanya potensial. Kebanyakan adalah aset low cap. Dan hasilnya saya rugi banyak dan kehilangan 70% dari modal saya. Padahal kalau saat itu saya konsisten beli BTC, ETH, BNB dan SOL mungkin saat ini saya sudah mendapatkan return ribuan persen. Dari pengalaman tersebut saya mengambil pelajaran yang bahwa jadikan Bitcoin sebagai aset utama dan long term. Kalau mau beli altcoin terlebih yang low cap usahakan itu adalah uang yang siap anda kehilangannya. Jangan all in di altcoin dengan harapan bakal dapat return besar.
Pengalaman mas hanadawa juga hampir mirip dengan pengalaman saya. Saya juga sempat seperti itu dan pada akhirnya sedikit menyesal kenapa tidak mengalokasikan uang yang lebih banyak untuk disimpan di bitcoin saja. Yang mana puncak penyesalan adalah terjadi ketika Bitcoin sudah menggandakan keuntungannya dan menembus ATH sebelumnya, sedangkan Altcoin masih pada belum.
Tapi untungnya saya menyadari kesalahan saya sebelum bitcoin mencapai harga saat ini. Kalau tidak salah saat bitcoin mencapai ATH yang lalu lah saya mulai mengubah haluan saya mas dengan DCA lebih banyak di Bitcoin saat koreksi terjadi kembali saat itu. Soalnya saya kadang jual sebagian dan dibelikan lagi supaya dapat lebih banyak karena keterbatasan modal.
Dan sekarang saya mulai mengalokasikan juga untuk altcoin hanya modal yang siap kehilangan saja dan hanya untuk jangka pendek menengah saja. Kalau jangka panjang memang mending di bitcoin saja tanpa ragu. Tapi pas naik ke 100k saya juga berhenti sejenak akumulasi. Soalnya takut ketinggian.