program makan siang gratis dilaksanakan perdana hari ini dengan mengoperasikan sekitar 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi atau setingkat dapur. untuk menu yg disediakan antara lain adalah nasi putih, buah, tahu, dan sayur sebagai makanan mereka. siswa-siswi menyambut baik program ini karena mereka bisa menabung uang jajan, mendapatkan lauk makanan yg lebih baik, dan tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk makan siang. rencananya sendiri pemerintah akan secara berkala mengoperasikan SPPG sampai mencapai target 5000 SPPG dalam tahun ini.
pada hari pertama program ini masih ada beberapa hal yg menjadi koreksi bagi pemerintah.
- pertama ada beberapa lauk yg tidak dimakan siswa, misalnya ayam terlalu keras, sayur yg mentah, dsb, hal ini menyebabkan beberapa siswa tidak menghabiskan makan siang yg mereka dapatkan.
- kedua, soal dapur yg wajib dipantau penuh oleh pemerintah, karena ini berkaitan dengan kebersihan dari makanan yg diterima oleh siswa.
- ketiga, soal mitra dapur yg perlu mengeluarkan modal dahulu sebelum mereka menyediakan makan siang, jangan sampai pemerintah menahan duit terlalu lama sehingga menyebabkan modal mitra tersendat.
- keempat, soal pendistribusian yg masih melibatkan TNI, pemerintah harusnya mulai memikirkan bagaimana sistem pendistribusian kedepannya, apakah via ojol atau melalui mitra yg ditunjuk.
- kelima, bahan-bahan untuk menu makan siang kebanyakan masih di import dari negara lain, pemerintah bisa mempertimbangkan menggunakan produk dalam negeri secara bertahap untuk bisa memajukan petani sekitar.
- keenam, potensi korupsi dalam program tender atau penyediaan makanan kepada siswa, pemerintah harus melakukan pengawasan menyeluruh agar potensi korupsi dalam program ini bisa diminimalisir.
semoga kiranya program makan siang ini menjadi program yg baik bagi siswa-siswi indonesia kedepannya.
source:
https://news.detik.com/berita/d-7720349/serba-serbi-hari-pertama-makan-bergizi-gratisProgram makan siang gratis ini sangat bagus dan bisa memberi manfaat langsung kepada siswa, terutama dalam hal mengurangi beban biaya dan memastikan gizi yang lebih baik. Namun, seperti yang agan sebutkan, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti kualitas makanan dan sistem distribusi. Semoga kritik konstruktif ini bisa menjadi bahan evaluasi agar program ini bisa berjalan lebih lancar dan efisien, serta memberi dampak positif yang lebih besar untuk pendidikan dan kesejahteraan siswa.