Jika memang mengacu kepada agama ini adalah hal yang benar tetapi pada akhirnya ketika saat ini apalagi untuk sebagian anak muda (bahkan mungkin sebagian besar) terkadang agama selalu dipandang sebelah mata maka memberikan pemahaman seperti ini meskipun memang adalah sebuah kebenaran tetapi mereka tidak akan mencerna hal itu dengan baik bahkan tidak sedikit yang mengatakan bahwa orang tua terkadang dianggap terlalu mengekang kebebasan, padahal jika mereka berfikir secara rasional maka ini juga terjadi untuk kebaikan diri mereka sendiri apalagi ketika ada sebuah hal yang terjadi dan tidak terlalu diharapkan pada akhirnya tidak hanya mereka yang menanggung malu dari hukuman sosial tetapi semua juga terkena untuk keluarga. Tetapi memang memberikan pemahaman sekuat apapun untuk sekarang bahkan merujuk kepada kesehatan dari ilmu dokter (sosial) atau ilmu agama yang bersifat romawi terkadang memang sekarang ini sulit karena anak-anak muda saat ini terkadang sulit dan selalu salah mengartikan tujuan dari orang tua yang memberrikan pemahaman.
Meskipun begitu sebisa mungkin tetap kita juga harus memberikan pemahaman seperti ini karena meskipun mungkin untuk masalah sex tidak akan pernah bisa diuraikan tetapi setidaknya anak-anak kita atau sodara kita tidak terjerumus kepada pergaulan yang memang dianggap buruk dan tidak mendapatkan masalah dari segi aib karena sebenarnya itu aib tetapi pemahaman sekarang sepertinya aib seperti ini dianggap sebagai ekspresi kebebasan dan gaul.
Untuk yang saat ini akan menjadi orang tua, bisa mulai mereview bagaimana dulu orang tua mendidik mereka dan hasilnya seperti apa. Jika orang tua menormalisasi atau memaklumi budaya kebebasan barat, kecenderungan anak akan sama seperti itu. Perlu mananamkan dan membiasakan anak2 sedari kecil karena ketika pemikiran dan karakter sudah terbentuk akan sangat sulit. Salah satu cara adalah membiasakan dari kecil bicara benar ke anak hanya tentang apa yang Allah dan rasulullah perintahkan jangan bebani anak dengan keinginan-keinginan kita.
Syukuri dan hargai selama anak melakukan yang diperintahkan Allah dan rasulullah. Contoh tidak apa anak lambat menghafal Al Quran asal dia mau mengaji setiap hari. Tidak apa2 prestasi akademik tidak menonjol asalkan anak tidak malas belajar. Tidak apa anak anak berlama-lama main asal segera sholat ketika dengar adzan. Membiasakan anak memprioritaskan Allah dan Rasulullah diatas yang lain. Serta memberikan pengertian bahwa dunia ini bukan tentang orang tua, bukan tentang guru tetapi tentang Allah dengan hamba Allah. Kita semua tunduk pada peraturannya. Ajarkan anak untuk boleh mengingatkan dan menasehati orang tua jika melakukan kesalahan, tentunya dengan adab yang benar.
Pondasi kehidupan sosial masyarakat itu dari keluarga. Seburuk apapun lingkungan ketika nasehat ibu dan bapak jadi referensi utama anak dalam kehidupan sosial, maka anak akan terbiasa bertanya dan diskusi dengan orang tua. Itu yang saya biasakan ke anak-anak saya.